Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Setelah Idul Adha, Warga Sobontoro Tulungagung Kebanjiran Order Membuat Abon Dari Daging Kurban

Setelah Idul Adha, Pasangan Sarkamto (68) dan Mujiati (63) warga Dusun Prayan, Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu kebanjiran permintaan membuat abon.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Proses pengolahan daging sapi menjadi abon. 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Pasangan Sarkamto (68) dan Mujiati (63) warga Dusun Prayan, Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu kebanjiran permintaan membuat abon.

Pesanan ini datang dari warga yang mendapAtkan daging sapi selama Idul Adha kemarin.

Selama tiga hari mereka telah menerima 100 kg daging sapi untuk diolah menjadi olahan abon.

“Idul Adha kan Senin, sampai Rabu sudah ada 100 kg. Tapi ini masih ada yang datang lagi,” ucap Mujiati, saat ditemui di dapur rumahnya, Kamis (20/6/2024).

Setiap 1 kg daging sapi akan menjadi abon seberat 6,5 ons.

Mujiati memasang tarif Rp 70.000 per kilogram.

Sarkamto dan Mujiati mengaku sudah mulai menerima pesanan mengolah daging kurban menjadi abon sejak 4 tahun lalu.

“Awalnya juga iseng hanya beberapa teman. Tapi kemudian berkembang, setiap tahun semakin banyak,” ungkap Mujiati.

Mujiati berkisah, kemampuan membuat abon didapat dari ibunya sejak tahun 1991.

Ibu 3 anak ini kesehariannya berjualan daging sapi di Pasar Ngemplak Tulungagung.

Sering kali ia menghadapi masalah saat daging dagangannya tidak laku seluruhnya.

“Bisa saja disimpan di freezer, tapi kualitasnya kan turun. Saya tidak bisa melakukannya,” jelasnya.

Untuk mengatasi masalah itu, Mujiati mulai mengubah daging sapi yang tersisa menjadi abon.

Ternyata abon sapi buatan Mujiati banyak diminati warga.

Abon rumahan ini selalu habis dibeli konsumen di rumahnya, tidak sampai dijual di pasar.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved