BPJS Kesehatan Kediri Beri Penghargaan Badan Usaha Patuh Regulasi JKN

TRIBUNMATARAMAN.COM, KEDIRI – Dalam rangka meningkatkan pemahaman pemberi kerja mengenai Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Kediri mengundang 60 badan usaha yang tersebar di wilayah Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Nganjuk pada acara ''Gathering & Awarding Badan Usaha JKN Wilayah Cabang Kediri'', Rabu (23/5/2024).

“Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) Badan Usaha menjadi salah satu segmen kepesertaan JKN yang berpengaruh memberikan sumbangsih atas capaian cakupan semesta atau Universal Health Coverage (UHC). Oleh karena itu, diperlukan pemahaman kepada seluruh badan usaha untuk mendaftarkan karyawannya dalam Program JKN. Selain itu, ini merupakan momentum yang baik untuk menjalin relasi dengan para pemberi kerja dari badan usaha tersebut,” ucap Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri, Tutus Novita Dewi.

Di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Kediri, Tutus menyebutkan bahwa ada sekitar 3.795 badan usaha dan 92.041 pekerja yang telah terlindungi pembiayaan kesehatannya melalui Program JKN. Tentu masih ada badan usaha yang belum 100 persen mendaftarkan pekerjanya, termasuk mengalihkan segmen kepesertaan pekerjanya dari peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) menjadi peserta PPU Badan Usaha.

“Ketentuan ini sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), bahwa pemberi kerja secara bertahap wajib mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta JKN, termasuk anggota keluarganya, secara lengkap dan benar kepada BPJS Kesehatan,” kata Tutus.

Oleh karenanya, pada kesempatan ini sekaligus menyerahkan penghargaan kepada badan usaha dengan kategori badan usaha besar patuh dan konsisten dalam pembayaran iuran, badan usaha menengah patuh dan konsisten dalam pembayaran iuran, badan usaha kecil patuh dan konsisten dalam pembayaran iuran, serta apresiasi kepada badan usaha dengan kontribusi sosial terbaik.

"Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi kepada badan usaha yang telah patuh pada regulasi dan kooperatif dalam mendaftarkan pekerjanya. Kepatuhan administrasi ini juga sebagai pengontrol para perwakilan badan usaha untuk mengetahui apakah pekerjanya telah menerima haknya yaitu jaminan kesehatan. Hal ini merupakan pemenuhan kewajiban pemberi kerja kepada para pekerjanya,” jelasnya.

Tidak hanya pemahaman soal Program JKN, para perwakilan badan usaha yang hadir juga mendapat ilmu tentang menjaga kesehatan jantung yang disampaikan langsung oleh dr. M. Afies Sjughiarto. Tutus berharap, badan usaha yang sudah terdaftar dalam Program JKN bisa terus kooperatif, menjalankan ketentuan yang sudah ada untuk memenuhi hak jaminan kesehatan para pekerjanya.

Sementara itu, salah satu perwakilan badan usaha yang hadir bernama Krisna dari PT Alam Tirta Plast Kabupaten Kediri, juga mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan hari ini diharapkannya mampu meningkatkan kerja sama dan komunikasi yang baik antara badan usaha dengan BPJS Kesehatan. Ia pun menuturkan bahwa selama ini, layanan BPJS Kesehatan sudah sangat baik. Petugas BPJS Kesehatan juga dinilainya sudah responsif apabila badan usaha memerlukan bantuan.

“Terima kasih sekali atas kerja sama yang baik. Beberapa waktu lalu ada karyawan kami yang dalam kondisi gawat darurat dan membutuhkan perubahan data. Kebetulan karyawan kami memiliki putri dan datanya belum diperbaharui, dan kebetulan masuk Intensive Care Unit (ICU). Karena pada saat itu masih pagi sekali, saya coba kontak petugas BPJS Kesehatan yang mengurus badan usaha kami. Dalam hitungan menit, data langsung terbarui. BPJS Kesehatan sekarang sudah meningkat pelayanannya, baik layanan administrasi maupun layanan di rumah sakit. Kami dari manajemen perusahaan lebih tenang, karena karyawan sudah terjamin kesehatannya, keluarganya juga,” ucapnya. (*) 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(TribunMataraman.com)