Berita Terbaru Kota Kediri

Cabdin Pemprov Jatim Ingatkan Kepala Sekolah di Kota Kediri Tidak Bermain Api Pada PPDB 2024

Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Pemprov Jatim di Kediri mengingatkan para kepala sekolah agar tidak 'bermain api" dalam pelaksanaan PPDB 2024

Penulis: Didik Mashudi | Editor: eben haezer
ist
Kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD) membahas PPDB digelar di Aula Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jatim di Kediri, Selasa (4/6/2024). 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Pemprov Jatim di Kediri menggelar kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD) membahas berbagai persoalan dan masalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Selasa (4/6/2024).

Kegiatan ini diikuti sejumlah pegiat LSM dan wartawan, serta dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Anang Kurniawan.

Hadir pula Afril Dedy Setyawan, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Adi Prayitno selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kediri serta perwakilan kepala SMA dan SMK Negeri di Kabupaten dan Kota Kediri.

Supriyo, Pegiat LSM Saroja menyampaikan, kegiatan FGD membahas permasalahan PPDB merupakan tindak lanjut dari tim Asistensi KPK supaya semuanya menjadi terang benderang. 

"Saya apresiasi kegiatan ini yang menghadirkan perwakilan dari dua kepala dinas pendidikan Kota dan Kabupaten Kediri yang sudah menyepakati untuk menggelar kegiatan setiap triwulan untuk kepentingan dunia pendidikan," harapnya. 

Supriyo juga mengingatkan, supaya kegiatan PPDB tahun ini tidak mengulangi lagi keburukan kegiatan serupa tahun 2023.

"Kalau masih terulang, kami tak segan-segan membawa ke ranah hukum," tandasnya.

Tahun lalu PPDB di Kediri diwarnai berbagai macam "titipan" untuk meloloskan peserta didik baru. Ada dugaan uang ikut bermain pada kegiatan PPDB.

Diharapkan dengan kegiatan PPDB yang bersih dari campur tangan oknum dapat menaikkan kembali rating pendidikan di Kediri menjadi lebih baik.

Karena kalau rating pendidikan di Kediri menurun bakal berdampak pada lulusan sekolah yang ada di Kediri. 

"Bila sebelumnya banyak lulusan sekolah di Kediri banyak diterima di universitas terbaik di Indonesia dengan kuota lebih banyak, akibat grade sekolah di Kediri banyak yang turun yang diterima juga berkurang," jelasnya.

Supriyo berharap kepada kepala sekolah di Kediri dan stakeholder dunia pendidikan supaya berhati-hati dan tidak bermain api.
Sementara Adi Prayitno menjelaskan, petunjuk teknis (juknis) PPDB sudah turun dan semu operator dan dewan guru juga telah mempelajari serta diunggah di website yang bisa diakses oleh masyarakat.

"Tugas kita semua sekarang  mengamankan dan melaksanakan  juknis yang sudah ditetapkan sehingga kita melaksanakan PPDB sesuai dengan azas jujur, berkeadilan, transparansi dan lainnya," jelasnya.

Adi menjelaskan, kuota masing -masing SMA dan SMK juga telah diumumkan secara terbuka. "Percayakan kepada yang menangani dan berwenang semuanya akan dilakukan dengan benar dan baik," jelasnya.

(didik mashudi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved