Pilkada Kabupaten Tulungagung 2024

Imam Sopingi Kandidat Kuat Bupati Tulungagung, Begini Sosoknya

Begini sosok Mbah Pucung yang mendapat dukungan 180 Kades di Tulungagung untuk Maju Pilkada 2024.

Editor: faridmukarrom
Kolase Tribun Mataraman
Begini sosok Mbah Pucung yang mendapat dukungan 180 Kades di Tulungagung untuk Maju Pilkada 2024. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Imam Sopingi, yang akrab dipanggil Mbah Pucung, sedang populer dalam proses penjaringan calon bupati (Bacabup) dan calon wakil bupati (Bacawabup) di Tulungagung.

Sebagai Kepala Desa Pucunglor, Kecamatan Ngantru, Mbah Pucung meraih dukungan dari 180 kepala desa dari total 257 desa di Kabupaten Tulungagung.

Meskipun merendah, Mbah Pucung mengakui bahwa dukungan ini mungkin akan bertambah. Namun, ia tidak menganggap jumlah dukungan sebagai ukuran yang pasti.

"Jumlah dukungan Kades kemungkinan bisa bertambah. Tapi itu kan bukan ukuran," ucap Mbah Pucung merendah.

Baca juga: Daftar Jumlah 43 Desa Tulungagung yang Ditrabas Proyek Tol Agungblijen

Nama Mbah Pucung muncul karena kebiasaan panggilan warga terhadap kepala desa adalah Mbah Lurah.

mbah pucung
mbah pucung

Namun dalam pergaulan di luar desa, nama Mbah untuk Kades diikuti nama desanya. 

Mbah Pucung lebih banyak dipakai untuk menyingkat Pucunglor, nama yang kini lekat dengan Imam Sopingi.

Ditanya popularitasnya di antara para Kades, Mbah Pucung mengaku selama ini kerap menjadi teman diskusi para Kades. 

 Setiap kali ada Kades yang menghadapi masalah, Mbah Pucung yang diajak bicara.

"Saya hanya mendengar keluh kesah dan memberi saran saja. Bukan menyelesaikan masalah, sekedar memberi saran saja," katanya.

Munculnya nama Mbah Pucung untuk maju memperebutkan rekomendasi PDI Perjuangan bermula dari musyawarah pada Kades. 

Mereka ingin ada sosok yang memperjuangkan aspirasi para Kades, karena kerap menjadi korban tekanan pihak tertentu.

Bahkan sejumlah Kades yang terjerat kasus hukum karena lemahnya proses pendampingan. 

Imam sejak awal menolak diusulkan karena sudah ada sosok Didik Girnoto Yekti, Kades Tunggulsari.

Apalagi saat itu Didik digandeng calon petahana,Maryoto Birowo sebagai wakilnya. 

"Saat itu para Kades dari 12 kecamatan terus mendorong saya untuk mau diusung. Saya merasa terharu sekaligus tersanjung," kenangnya.

Imam mengaku butuh waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan aspirasi sesama Kades itu.

Pertengahan Bulan Ramadan lalu, ia memutuskan untuk menerima dukungan para Kades. 

Seketika itu juga materi sosialisasi Imam Sopingi langsung tersebar luas. 

"Malam saya bilang siap, paginya semua sudah bergerak. Mulai dari Tiktok, baliho, dan sebagainya," sambungnya. 

Masing-masing pendukung berbasis desa ini bergerak dengan materi sosialisasi masing-masing.

Karena tidak ada foto khusus yang disiapkan, gambar Mbah Pucung pun beraneka ragam, berbeda-beda di setiap kecamatan. 

Meski mendapat dukungan meluas dari para Kades, Mbah Pucung mengaku hanya melamar di PDI Perjuangan. 

Alasannya, istrinya, Binti Luklukah adalah anggota DPRD Tulungagung dari PDI Perjuangan. 

"Saya tidak menutup diri misalnya ada partai lain mengusung. Tapi saya tidak akan mencari rekomendasi selain dari PDI Perjuangan," tegasnya. 

Mbah Pucung juga mendapat dukungan dari Pengurus Anak Cabang (PAC) dari 19 kecamatan yang ada di Tulungagung. 

Dukungan ini diperlukan karena menjadi syarat untuk mendaftar di PDI Perjuangan.

Dari syarat minimal 1 dukungan PAC, namun Mbah Pucung mendapat tanda tangan dukungan dari keseluruhan PAC. 

Ditanya soal peluang mendapatkan rekomendasi partai, Mbah Pucung mengaku menyerahkan keputusan ke DPP PDI Perjuangan. 

Apalagi popularitas bukan satu-satunya pertimbangan untuk mendapatkan rekomendasi partai. 

"Terserah putusan DPP. Mudah-mudahan Allah memudahkan urusannya," jawabnya. 

Ayah 2 anak menjabat Kepala Desa Pucunglor pertama pada 2013-2019.

Ia kembali terpilih untuk periode kedua, 2019 sampai 2025 berdasar ketentuan masa jabatan 6 tahun per periode. 

Sebelumnya  Imam menjalankan PT Brunsia Samudra sebagai Komisaris, dan PT Putra Dharma Setia sebagai Direktur Utama

(David Yohanes/tribunmtaraman.com)

editor: eben haezer 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved