Oknum Polisi Surabaya Palak Warga
Viral Warga di Surabaya Kena Palak Oknum Polisi Rp 1,5 Juta Saat Urus Kematian Saudaranya
Viral warga Surabaya kena palak Oknum Polisi di Surabaya saat sedang Berduka mengurus jenazah saudaranya.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Viral warga Surabaya kena palak Oknum Polisi di Surabaya saat sedang Berduka.
Sudah tujuh hari Sendy Wijaya menghadapi kenyataan saudara kandungnya, Andyka Wijaya pergi untuk selama-lamanya.
Hasil autopsi luar Rumah Sakit dr Soetomo kakaknya meninggal dunia pada usia 44 tahun karena pembuluh darah menghubungkan leher ke jantung pecah.
Diagnosa tersebut dirasa cukup sinkron dengan riwayat kesehatan kakaknya. Sebelum meninggal kakaknya memiliki riwayat penyakit jantung.
Baca juga: Mobil Datsun Go di Ngawi Terbakar Setelah Dipakai Berkendara, Diduga Berasal Dari Lampu Variasi
"Sekarang yang bisa dilakukan hanya ikhlas. Hanya saja yang tidak habis pikir bagi saya, dalam keadaan berduka saya malah dimintai uang oleh oknum polisi," ujarnya.
Ia menceritakan kronologi bagaimana kena palak oknum polisi. Sendy sehari-hari bersama istri dan satu anaknya tinggal di rumah kontrakan Bratang Binangun. Pada Kamis (11/4) pagi, Sendy bersama keluarganya pergi ke Malang. Sedangkan kakaknya ditinggal sendirian di rumah.
Pada hari yang sama sekira pukul 13.00 WIB, Sendy ditelfon oleh teman kakaknya. Ceritanya, dua orang itu sejak pukul 11.00 janjian akan pergi. Namun, kakak Sendy mendadak tidak ada kabar dan ditelfon berkali-kali tidak diangkat.
Sendy lantas mencoba menghubungi kakaknya.
Namun, hingga satu jam tidak ada respon. Merasa ada yang tidak beres, teman kakaknya pun dimintai tolong untuk melihat rumah. "Orang itulah yang pertama menemukan kakak sudah tidak bernyawa," ujarnya.
Berita kematian itu dengan cepat menyebar ke tetangganya. Pengurus kampung dan anggota kepolisian setempat mendatangi rumahnya. Hingga akhirnya polisi melakukan olah TKP di rumahnya.
Polisi saat itu menyita barang-barang milik kakaknya. Seperti handphone, jam tangan, serta pakaian yang terakhir dikenakan kakaknya. Selain itu, polisi juga menyuruh agar jenazah kakaknya diautopsi. Dalih polisi kematian kakaknya harus diselidiki karena meninggal dunia dalam kondisi sendirian di rumah.
"Selang satu hari kemudian hasil autopsi keluar. Dijelaskan kalau kakak meninggal karena pembuluh darah di leher pecah dan tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujarnya.
Hasil autopsi itu kemudian dibawa polsek setempat. Sendy bermaksud dengan hasil autopsi itu digunakan untuk mengambil barang-barang milik kakaknya. Sebab, menurut kepercayaan yang dianut jenazah harus dikebumikan bersama barang-barang milik jenazah.
Tak dinyana, tak mudah bagi Sendy untuk bisa mengambil barang-barang milik kakaknya. Ada oknum polisi menjelaskan barang yang sudah disita harus ditebus dengan nominal Rp1,5 juta. Nominal itu dirasa cukup berat karena untuk autopsi ia sudah biaya mengeluarkan Rp900 ribu.
Setelah tawar-menawar akhirnya Sendy bisa membawa pulang barang milik kakaknya dengan memberikan uang tebusan Rp1 juta. "Ya heran saja sedang dalam keadaan berduka kok malah dimintai oknum polisi, padahal kalau dipikir-pikir itu kan barang milik kakak sendiri," ucapnya.
Jadwal Baru Lengkap BWF World Championship 2025 Babak 16 Besar Live TVRI, Gregoria Mariska Main |
![]() |
---|
Jadwal dan Prediksi Al Taawon vs Al Nassr Liga Arab Saudi 2025, Cristiano Ronaldo Main |
![]() |
---|
Jadwal Liga Inggris 30-31 Agust 2025 Live SCTV, Vidio dan Moji MU, Chelsea, Liverpool vs Arsenal |
![]() |
---|
Cara Nonton Live Streaming Inter Miami vs Orlando City Leagues Cup 2025 Live Apple TV |
![]() |
---|
iPhone 17 Air, Inovasi Ringan dengan Desain Baru yang Sedang Dinantikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.