Berita Terbaru Kota Malang

Plaanetstress, Wahana Baru di Kota Malang Untuk Redakan Stress Dengan Hancurkan Barang-barang Bekas

Plaanetstress, wahana meredakan stress dengan cara merusak barang-barang bekas, kini hadir di kota Malang, tepatnya di kawasan Tlogomas

Editor: eben haezer
ist
Wenardi, owner Plaanetstress di kawasan JL Raya Tlogomas Kota Malang menangkap peluang bisnis dengan menyediakan tempat untuk meluapkan emosi dengan memukul botol atau TV bekas 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Plaanetstress, wahana meredakan stress dengan cara merusak barang-barang bekas, kini hadir di kota Malang. 

Wahana ini didirikan oleh Wenardi, pengusaha yang sebelumnya membuka bisnis kuliner di Batam. 

"Saya pingin usaha yang beda saja di Malang," kata Wenardi, Senin (15/4/2024).

Plaanetstress dibuangun di bangunan ruko. 

Lantai satu ruko tersebut dioperasikan seabgai kafe. 

Di sini pengunjung bisa mengerjakan tugas dengan membawa laptop.

Sedangkan lantai dua dijadikan tempat meluapkan emosi. Di sana sudah tersedia alat pengaman seperti helm, sepatu boot, baju terusan. Tak lupa, tersedia otngkat baseball dan linggis yang dipakai untuk menghantam barang-barang bekas yang telah disiapkan. 

"Ruangan ini kendap suara. Jadi tidak mengganggu," jawab anak muda ini.

Karena baru buka dua hari, ia mengamati di hari pertama, konsumen masih coba-coba. "Ada juga yang bikin konten. Kemarin juga ada dosen yang datang mencoba di hari pertama," jawab dia.

"Kalau dari melihat wajahnya kemarin, konsumen masih having fun dan coba-coba," jawab dia.

Alasan ia membuka usaha itu karena biasanya mahasiswa mengalami stres.

"Tujuan awalnya itu. Kan patokan saya pasarnya mahasiswa. Biar ada pelampisan. Karena kami melihat peluangnya disana dan di Malang sejauh ini tempat seperti itu belum ada," kata dia. 

Dia melanjutkan barang-barang bekas yang bisa dihancurkan pengunjung, dia dapat dari berburu di pasar loak Comboran Malang.

"Alhamdullilah sudah ada pemasok," jawab Adi. Pada tahap awal, pihaknya menyediakan 1000 botol bekas dan TV tabung bekas 10 buah. Juga ada helm sebanyak 20 buah yang harus dipakai oleh konsumen saat memukul botol atau TV. 

Sedang kapasitas ruangan maksimal empat orang.

"Bisa sih sampai lima orang. Tidak harus satu kelompok. Beda juga bisa," terang dia.

Ia berharap masyarakat bisa menerima idenya itu. Meski ada komentar pro kontra di medsos di kalangan netizen terkait cara pelampiasan emosi, ia sebagai pengelola mengembalikan hal itu pada personal masing-masing. "Sikap kami ya itu. Hanya menyediakan sarana saja barangkali ada yang butuh," jawab pria ini. Untuk menggunakan ada paketnya.

Terkait harga, tersedia beragam paket. Untuk paket A Rp 30 ribu dengan disediakan 10 botol dan lama penggunaan 15 menit hanya buat satu orang.

Sedang paket B Rp 40 ribu dengan 10 botol, dua helm, maksimal dua orang dengan lama maksimal 20 menit.

Jika paket menggunakan TV dan botol makin mahal. "Sejauh ini, masyarakat mengambil paket A dan B," ujar dia.

(sylvianita widyawati/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved