Berita Terbaru Kabupaten Lamongan
Harga Beras Masih Bergejolak, Program Beras Untuk ASN di Lamongan Dihentikan Sementara
Karena harga beras masih bergejolak, maka program beras untuk para ASN di Kabupaten Lamongan, untuk sementara dihentikan
TRIBUNMATARAMAN.COM - Program beras untuk ASN di Kabupaten Lamongan dihentikan sementara.
Namun para ASN tak mempermasalahkan itu. Karena sebagai gantinya, mereka mendapatkan uang.
"Tiga bulan tidak menerima jatah beras, tapi sudah diganti uang," kata seorang ASN Pemkab Lamongan, Hidayah, Senin (1/4/2024).
Sekda Lamongan, M. Nalikan mengatakan, penghentian ini sifatnya sementara.
Karena terdapat beberapa kendala yang mengakibatkan pendistribusian beras untuk ASN menjadi tersendat.
Di antaranya, pihak penyedia kesulitan mencari gabah karena harga yang terlalu tinggi.
"Selain itu, para ASN juga berharap mendapat beras dengan kualitas bagus yakni kualitas medium plus," ungkap Nalikan, Senin (1/4/2024).
Agar pendistribusian beras ASN kembali berjalan seperti sediakala, Pemkab Lamongan dalam waktu dekat akan segera merumuskan untuk mengambil solusi yang terbaik, untuk membantu menyerap gabah petani Lamongan.
"Kami (Pemkab) masih mencari solusi agar pendistribusian beras untuk ASN bisa kembali dilakukan," katanya.
Direktur Perumda Aneka Usaha Lamongan Jaya, Agung Yulianto yang dipercaya mengelola pendistribusian beras ASN mengakui,
terhitung sejak bulan Januari hingga awal April distribusi program beras untuk ASN di lingkup Pemkab Lamongan dihentikan untuk sementara waktu.
Keputusan tersebut didasarkan karena harga beras di pasaran tidak stabil atau cenderung fluktuatif dikisaran Rp 16 ribu perkilogramnya.
Sedangkan saat harga normal untuk ASN sebesar Rp 10.500 perkilo
."Beras untuk ASN dihentikan sementara. Dan pada saatnya nanti akan diberlakukan lagi," kata Agung.
Namun pihaknya belum bisa memastikan kapan akan diberlakukan lagi, karena di pasaran harga beras masih tinggi.
"Untuk itu solusi sementara adalah stop dulu agar tidak timbul gejolak," katanya.
Dia menyebutkan, ada 4.300 ASN penerima beras.
Dengan kebutuhan beras mencapai 80 hingga 81 ton setiap bulannya.
Pihaknya berharap dalam waktu dekat akan segera ada solusi untuk membantu menyerap gabah petani di Lamongan.
(Hanif Manshuri/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Balita Terkunci Dalam Mobil di Lamongan, Sang Ayah Keluar Merokok |
![]() |
---|
Rebutan Pramusaji Warung Miras, Pemuda di Lamongan Hajar Teman Sendiri |
![]() |
---|
Cara Polres Lamongan Mencegah Warganya Mengikuti Pengesahan Warga Baru PSHT di Gresik dan Mojokerto |
![]() |
---|
Bus Pariwisata Tabrak Pasutri Pengendara Motor di Jalur Pantura Lamongan, Suami Tewas Seketika |
![]() |
---|
Volume Sampah di Lamongan Selama Idul Fitri 1446 H Naik 2 Kali Lipat Dibanding Hari Biasa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.