Pilwali Surabaya 2024

Asrilia Founder IPIP Isyaratkan Maju Pilwali Surabaya Lewat Jalur Independen, Mulai Dekati Anak Muda

Founder Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP), Asrilia Kurniati mengisyaratkan akan turun dalam pemilihan wali kota atau Pilwali Surabaya 2024

|
Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/bobby c koloway
Founder Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP), Asrilia Kurniati saat dikonfirmasi di Surabaya belum lama ini. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Founder Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP), Asrilia Kurniati mengisyaratkan akan turun dalam pemilihan kepada daerah (Pilkada) 2024.

Seperti diketahui, berdasarkan Keputusan KPU Pusat, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, termasuk Pilkada Jatim 2024 dan Pilwali Surabaya 2024 akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang

Maju sebagai Calon Wali Kota di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya, Asrilia Kurniati memilih jalur perorangan/non-partai.

Baca juga: Mulai Proses Penjajakan, PDIP Beber Kriteria Kandidat untuk Pilkada Jatim 2024

Saat ini, Asrilia mulai menyapa masyarakat, di antaranya anak muda.

Melalui forum bertajuk Ngobrol Bareng Asrilia (Ngobras), ia banyak mengupas startegi berkembang di dunia UMKM, Minggu (17/3/2024).

Sekalipun acara tersebut tak secara tertulis menyebut Asrilia sebagai kandidat Wali Kota.

"Nggak ada ke arah situ (Pilwali Kota Surabaya) sebenarnya," ujar Asrilia ketika dikonfirmasi di Surabaya.

Meskipun demikian, pihaknya terbuka apabila masyarakat menginginkannya untuk ikut running di Pilkada. Menurutnya, satu di antara sekian jalur yang akan ditempuh adalah melalui jalur perorangan atau independen.

Untuk maju sebagai kandidat Wali Kota lewat jalur independen, para tokoh diwajibkan oleh Komisi Pemilihan Umum untuk mengumpulkan dukungan masyarakat yang dibuktikan dengan penyerahan copy KTP.

Di Surabaya yang memiliki daftar pemilih mencapai lebih dari 2 juta pemilih maka minimal dukungan yang harus dikumpulkan mencapai 6,5 persen dari total DPT di daerah.

Apabila memperhitungkan jumlah DPT Surabaya pada pemilu 2024 lalu yang mencapai 2.218.586 pemilih, maka jumlah dukungan yang dibutuhkan mencapai sekitar 144 ribu. Jumlah tersebut tentu cukup besar.

Pada Pilkada Surabaya tahun 2020 misalnya, M Sholeh yang berpasangan dengan Taufik Hidayat maju melalui independen juga gagal di tahap pencalonan. Dari syarat jumlah dukungan yang mencapai 138.565 KTP, pasangan tersebut baru mengumpulkan sekitar 96 ribu.

"Kalau memang iya, doakan saja. Kalau memang sudah jalannya, itu semua tertera pada Allah. Saya cuma menjalankan. Kalau memang mau ada jalannya, saya maju independen," katanya.

Acara Ngobras yang berlangsung di salah satu hotel di Surabaya ini diikuti sejumlah anak muda berlatarbelakang UMKM. Di hadapan Asrilia, mereka bertanya soal strategi marketing hingga mengoptimalkan produksi.

"Insya Allah, nanti mereka akan kami rangkul menjadi anggota organisasi sehingga mereka akan ada pembimbingnya dan pelatihan. Misalnya, bagaimana mengemas, membuat rasa dari produk menjadi enak, hingga startegi marketingnya juga," kata perempuan yang juga aktif di Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) ini.

Untuk memperluas target pasar pasar, pelaku UMKM juga akan didorong untuk memiliki sertifikat halal hingga BPOM. "Insyaallah dengan adanya PPJI dan IPIP serta ngobrol bareng, kita menjadi satu bekerja sama berjuang bersama di dalam UMKM ini untuk menjadi lebih baik akhirnya," katanya.

Biodata Asrilia Kurniati

Asrilia Kurniati adalah Perempuan berusia 43 tahun yang aktif dan terlibat di berbagai komunitas perempuan maupun organisasi bisnis.

Mengutip berbagai sumber, figur yang akrab disapa Lia ini tercatat aktif sebagai Founder Ikatan Perempuan Indonesia Peduli (IPIP), Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya (2014-2018), hingga Humas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Timur.

Dikenal pula sebagai penyanyi, Asrilia memiliki nama populer "Ekey". Beberapa judul lagu pernah ia nyanyikan adalah Hanya Aku, Hilang Arah, Cuma Kamu, Bohong, hingga yang terbaru, Bersujud II.

Di dunia politik, Lia juga tercatat pernah menjadi politisi Partai Gerindra. Pada 2019 lalu, Lia bahkan pernah menjadi Calon Legislatif (Caleg) Gerindra untuk DPRD Provinsi dari dapil Jatim 1 (Surabaya) namun belum terpilih.

(bobby c koloway/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved