Pemilu 2024

Tingkat Partisipasi Pemilih di Kecamatan Munjungan Tertinggi Dalam Pemilu 2024 di Trenggalek

Angka partisipasi masyarakat Kabupaten Trenggalek dalam Pemilu 2024 meningkat dibandingkan Pemilu 2019. Kecamatan Munjungan paling tinggi.

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
Seorang penyandang tunanetra di Kampung Inklusif, Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Mukhtar Mustofa (35) menyalurkan hak pilihnya dalam Pemilu 2024, di TPS 01 Desa Prambon, Rabu (14/2/2024). 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Angka partisipasi masyarakat Kabupaten Trenggalek dalam Pemilu 2024 meningkat dibandingkan Pemilu 2019.

Pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019, angka partisipasi masyarakat yang menyalurkan hak pilihnya sebesar 80,39 persen, sedangkan tahun ini mencapai 81,94 persen atau dengan kata lain naik 1,56 persen.

"Angka tersebut wajar ya, karena Pileg dan Pilpres ini partisipasinya selalu lebih tinggi misalkan dibandingkan dengan Pilkada," kata Komisioner KPU Trenggalek, Nurani, Rabu (28/2/2024)

Baca juga: Pemkab Apresiasi Tingginya Partisipasi Warga Trenggalek Dalam Pemilu 2024

Menurut Nurani, masyarakat lebih semangat menyalurkan hak suaranya dalam Pilpres dan Pileg dibandingkan Pilkada karena surat suara atau sosok yang akan dipilih lebih banyak.

Selain itu pada Pileg dan Pilpres, setiap calon maupun tim suksesnya akan lebih intens melakukan mobilisasi suara dengan mendekati pemilih untuk berangkat ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) mencoblos caleg tersebut atau capres cawapres jagoannya.

Lebih lanjut, di Kabupaten Trenggalek sendiri daerah dengan partisipasi masyarakat tertinggi adalah Kecamatan Munjungan dengan angka 84,6 persen.

"Disusul Kecamatan Gandusari dengan 84,58 persen. Sedangkan terendah adalah Kecamatan Dongko dengan 78,02 persen," lanjutnya.

Belum optimalnya partisipasi masyarakat tersebut menurut Nurani terjadi karena banyak hal, mulai dari kendala administratif seperti yang tidak mengurus pindah pilih.

"Lalu ada juga yang lebih mengutamakan pekerjaan daripada berangkat ke TPS. Ada juga kendala ideologi yang apatis terhadap Pemilu," pungkasnya.

(sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved