Polisi Gandeng Ahli IT Untuk Ungkap Peredaran Foto dan Video Panas Siswi SMK Tulungagung

"Kami akan melibatkan sejumlah ahli IT untuk mengungkap ini, karena ada banyak kemungkinan," ucap Fafa.

Polisi menyelidiki kemungkinan ponsel milik korban pernah hilang atau diambil orang, kemudian materi pornografi itu dikopi. 

Atau kemungkinan ponsel milik korban pernah dipinjam oleh orang lain dan berkas digital di dalamnya dikopi diam-diam. 

Kemungkinan terburuknya ponsel korban diretas sehingga foto maupun video di dalamnya disalin dari jarak jauh. 

"Ini yang saya katakan tadi, pentingnya minta bantuan ahli IT karena materinya sudah menyangkut teknologi. Salah satunya kemungkinan dibajak," jelas Fafa.

Untuk memastikan semua kemungkinan ini polisi telah meminta keterangan 16 saksi yang berhubungan dengan korban. 

Di antara mereka ada sejumlah orang yang berhubungan dengan korban selama di sekolah.

Ada pula sejumlah kerabat atau keluarga yang selama ini akrab dengan korban, turut dimintai keterangan.

Sejauh ini polisi tidak menemukan indikasi foto dan video panas itu sengaja dijual untuk mendapat keuntungan. 

"Tidak ada indikasi sengaja dikirim ke orang lain supaya dapat imbalan. Atau diunggah di situs tertentu untuk mendapatkan uang," pungkas Fafa. 

Sebelumny video dan foto panas korban tersebar luas melalui Terabox. 

Materi pornografi ini bisa diakses siapa saja asal mempunyai alamat tautannya. 

Orang tua korban pertama kali menerima foto dan video itu dari orang asing melalui Whatsapp.

Orang tua korban kemudian membuat laporan ke Polres Tulungagung. 

Dugaan awalnya adalah mantan pacar korban yang sakit hati karena sudah diputuskan, namun sejauh ini kecurigaan itu belum terbukti.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer