Bawaslu Hentikan Konser Dewa 19
Emil Dardak Menyayangkan Bawaslu Surabaya Hentikan Konser Ahmad Dhani
Emil Elestianto Dardak menyayangkan aksi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya yang menghentikan konser Ahmad Dhani dan Dewa 19 di Surabaya
TRIBUNMATARAMAN.COM - Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyayangkan aksi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya yang menghentikan konser musik "Konser Gaspol Satu Putaran", Sabtu (3/2/2024.
Sekalipun demikian Emil Dardak menilai, konser yang menghadirkan Ahmad Dhani dan Dewa 19 tersebut membuktikan bahwa pasangan calon nomor urut 2 tak mendapatkan keistimewaan oleh penyelenggara.
Menurutnya, pihak panitia konser musik yang menghadirkan Ahmad Dhani tersebut telah berkoodinasi dengan KPU maupun Bawaslu.
Baca juga: Konser Ahmad Dhani dan Dewa 19 di Surabaya Sempat Dihentikan Bawaslu, ini Alasannya
"Intinya, semua pihak harus saling menghormati," kata Emil Dardak di Surabaya, Sabtu (3/2/2024).
"Panitia juga merasa bahwa hal ini sudah dikomunikasikan dari jauh-jauh hari. Sehingga, kalau memang ada konser, informasi (konser) ini kan beredar sudah berapa lama? Sudah lebih dari sepekan kan?," kata Wakil Gubernur Jawa Timur ini.
Sekalipun demikian, pihaknya tetap menghormati tindakan dari Bawaslu tersebut.
"Kita menghormati semua aturan yang berlaku. Tadi, dengan komunikasi kan bisa berlanjut. Walaupun memang sebenarnya panitia merasa sudah memberi pemberitahuan sejak jauh-jauh hari," katanya.
"Mudah-mudahan dengan komunikasi, kita bisa menjaga suasana rukun, kondusif, dan kita ingin pemilu yang aman dan damai," kata Ketua DPD Demokrat Jatim ini.
Ini menjadi pendidikan bagi pemilih bahwa penyelenggara bisa bersikap adil dengan peserta pemilu lainnya.
"Publik harus tahu, semua pihak juga dibegitukan," katanya.
Penindakan Bawaslu tersebut juga menunjukkan bahwa pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran tidak mendapat hak keistimewaan seperti halnya anggapan masyarakat selama ini. Sebagai tim pemenangan, Emil menghormati tindakan penyelenggara.
"Jangan sampai, misalnya menganggap kok acara yang di sana (saja) diberhentikan? Lha ini? Pasangan yang katanya selama ini diberikan Privilege, juga di-stop. Mic-nya diambil," katanya.
Sekalipun, dugaan tindakan represif dengan merebut mic tersebut ia sayangkan.
"Ini saya sayangkan. Seharusnya, nggak sampai segitunya. Toh teman-teman panitia mau menghormati kok," katanya.
Pihaknya akan terlebih dahulu berkomunikasi dengan panita yang menyelenggarakan acara tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.