Persona

Pantas Bisnis Ayam Goreng Nelongso Maju Pesat, Bosnya Sudah Belajar Mandiri dan Dagang Sejak Kecil

Yeni Isnawati atau yang akrab disapa Yeni, bos Ayam Goreng Nelongso, sudah belajar mandiri dan berdagang sejak kecil. Pantas usahanya berkembang

Editor: eben haezer
ist
Yeni Isnawati, bos Ayam Goreng Nelongso 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Yeni Isnawati atau yang akrab disapa Yeni, merupakan seorang womenpreneur yang sukses di bidang kuliner dengan brand Ayam Goreng Nelongso. 

Pebisnis perempuan asal Jombang, Jawa Timur ini ternyata memang sejak lama memiliki passion berdagang.

Bahkan, Yeni Isnawati yang tinggal di lingkungan pedagang pasar sejak kecil, tak jarang ikut terlibat dalam membantu keluarganya berdagang.

Perempuan kelahiran September 1988 ini mengaku, ia sudah belajar mandiri sejak kecil. Yeni sempat tinggal bersama neneknya, di sanalah ia belajar untuk mandiri.

"Saya anak tunggal. Orang tua punya harapan besar pada saya. Untuk itu, orang tua mengalahkan egonya untuk menitipkan saya di nenek, supaya saya bisa mandiri. Kebetulan nenek saya ini juga seorang pedagang," kata Yeni, Kamis (4/1/2024).

Selama hidup bersama neneknya, Yeni mulai mengenal dunia usaha. Ia pun kerap membantu sang nenek berdagang di pasar sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Yeni Isnawati yang hanya pulang ke rumahnya satu minggu sekali dituntut untuk bisa mandiri. Ia juga harus mengatur keuangannya sendiri, sebab ia mendapatkan uang saku mingguan.

"Ibu saya juga memberi pesan, dari uang saku mingguan itu saya harus bisa menabung. Entah bagaimana saya ngaturnya bebas. Yang penting uang tersebut cukup untuk makan, jajan, dan tabungan," ujarnya.

Sementara itu, lanjut Yeni, sang nenek adalah sosok yang tegas dan disiplin. Yeni Isnawati banyak belajar dari neneknya. Sejak tinggal bersama neneknya, ia mulai terjun langsung dan mengenal dunia perdagangan.

Yeni Isnawati yang masih belia mulai banyak membantu menyiapkan dagangan, perlengkapan, dan peralatan dagang hingga mengelola keuangan.

Yeni bahkan membantu kulakan bahan pokok yang akan diolah menjadi dagangan oleh neneknya. Dari sanalah ia kemudian menemukan passion, yakni berdagang.

"Lingkungan saya saat itu bukan lagi tempat anak bermain, tapi lingkungan bos-bos besar pedagang. Dari sana juga saya banyak belajar bagaimana mendapatkan untung dalam berjualan. Dan ternyata saya menyukai dunia bisnis hingga saat ini," jelasnya.

Berbekal dedikasi berwirausaha yang ia miliki, ditambah tekad untuk hidup mandiri, Yeni Isnawati terus mengasah kemampuan berwirausahanya. Saat duduk di bangku kuliah, ia bergabung dengan organisasi masyarakat dan menjadi bendahara.

Yeni Isnawati bertugas mengatur semua bisnis dan usaha dari organisasi yang ia ikuti tersebut. Ia juga pernah menjadi pengajar UMKM saat masih kuliah. Dari sana, ia terus mendalami wirausaha.

"Sampai akhirnya saya menikah dan merintis usaha bersama suami. Kami berbisnis bareng di besi tua. Kemudian merambah ke bisnis kuliner yang Alhamdulillah sekarang sudah punya banyak cabang, yakni Ayam Nelongso. Semua itu saya lakukan tanpa beban, karena rasa cinta dan impian sejak kecil," beber Yeni.

Kendati menjadi seorang pebisnis, Yeni tetap memprioritaskan keluarganya. Baginya, mengurus anak-anak dan suami adalah yang utama.

"Urusan keluarga tetap nomor satu dan jadi prioritas. Harus bisa manajemen waktu dengan baik," tutupnya.

(luthfi husnika/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved