Pensiunan BUMN Mutilasi Istri

Perempuan yang Dimutilasi Suaminya di Malang Sudah Sering Jadi Korban KDRT

Ni Made Sutarini, perempuan yang dimutilasi suaminya sendiri di kota Malang ternyata sudah lama menjadi korban KDRT.

Editor: eben haezer
kukuh kurniawan
Pagar rumah tersangka di Jl Serayu, kecamatan Blimbing, kota Malang dipasangi garis polisi 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Fakta baru kembali diungkapkan oleh Satreskrim Polresta Malang terkait kasus pembunuhan dan mutilasi oleh seorang pensiunan perusahaan BUMN terhadap istrinya di kota Malang. 

Dari hasil penyidikan yang dilakukan, terungkap bahwa korban pembunuhan dan mutilasi bernama Ni Made Sutarini (55) sering mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dari tersangka, James Loodewyk Tomatala (61).

"Dari keterangan yang kami dapat dari anaknya, bahwa selama ini korban sering mengalami perlakuan kasar serta KDRT dari tersangka dan itu sudah berlangsung lama. Dan sebenarnya, korban ini memiliki niatan untuk berpisah, tetapi saat itu anak-anaknya masih kecil sehingga urung dilakukan,"

Baca juga: Pensiunan BUMN di Kota Malang Mutilasi Istri Lalu Tunjukkan Potongan Tubuh Korban ke Tetangga

"Karena sudah tidak tahan dan sekarang anak-anaknya sudah besar dan bekerja, barulah korban ini pergi dari rumah tersangka," ujar Kanit 4 Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Satreskrim Polresta Malang Kota, Ipda Aji Lukman Syah, Selasa (2/1/2024).

Dirinya menjelaskan, bahwa korban pergi meninggalkan rumah sejak Juli 2023.

"Lalu pada Sabtu (30/12/2023) pagi, tersangka dan korban ini bertemu di Taman Krida Budaya Kota Malang. Setelah itu, korban diajak pulang ke rumah," tambahnya.

Dalam perjalanan pulang ke rumah itu, korban dicecar berbagai pertanyaan oleh tersangka.

"Jadi, tersangka ini memiliki prasangka atau dugaan, bahwa korban telah selingkuh atau main serong. Tersangka terus menanyai, mulai perjalanan hingga sampai di bagian teras rumah, dan korban disuruh mengaku. Karena korban tidak melakukan itu dan tidak mengaku, membuat tersangka emosi," jelasnya.

Setelah itu, tersangka memukul lalu mencekik korban hingga tewas. Aksi pembunuhan itu dilakukan di teras rumah.

"Leher korban dicekik dan ditekan oleh tersangka memakai tongkat hingga meninggal. Dan di hari yang sama sekitar pukul 10.00 WIB, tersangka mengambil pisau di dapur lalu memutilasinya," terangnya.

(kukuh kurniawan/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved