Bunuh Diri Sekeluarga di Pakis Malang

Guru SD di Pakis Malang Bunuh Diri Bersama Keluarganya, SDN 3 Sukun Kibarkan Bendera Setengah Tiang

SDN 3 Sukun kota Malang mengibarkan bendera setengah tiang setelah Wahab Effendi, guru di sekolah itu bunuh diri bersama keluarganya di Pakis Malang

Editor: eben haezer
benni indo
Ruang kelas 5B tempat Wahab mengajar para siswanya semasa hidup 

Di mata Sri dan kawan-kawan kerja sekantornya, Wahab dinilai sebagai orang yang rajin dan disiplin. Ia mengerjakan tugas dengan baik. Wahab juga dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah. Ia sering pulang paling akhir karena menyelesaikan salat ashar di sekolah.

Dia kemudian menunjukkan sebuah foto yang memperlihatkan para guru berdiri berbaris di SDN 3 Sukun.

Di foto itu, Wahab berdiri paling kiri, mengenakan baju putih dan celana kain hitam.

Foto itu diambil pada Senin (11/12/2023).

Setelah pengambilan foto tersebut, Wahab pamit dengan alasan hendak menjemput anaknya.

Demikian juga disampaikan Satuan Pengamanan SDN 3 Sukun, Mulyadi.

Dia mengatakan terakhir kali bertemu Wahab pada Senin pagi (11/12/2023).

Saat itu, Wahab pamitan hendak menjemput anaknya yang sekolah di SMP 3 Kota Malang. Tak seperti biasa Wahab pamitan pukul 9 pagi untuk menjemput anaknya.

Setelah menjemput anaknya, Wahab tidak kembali ke sekolah. Keesokan harinya, ia dikabarkan meninggal dunia di rumahnya, Desa Saptorenggo, Pakis, Kabupaten Malang. 

Mulyadi masih tidak bisa mempercayai kalau Wahab telah meninggal. Meskipun tidak begitu dekat dengan Wahab, namun Mulyadi mengenal sosok Wahab sebagai orang yang rajin dan disiplin.

"Saya sering bertemu beliau pada saat berwudu. Beliau orang yang rajin beribadah," ujarnya.

Setiap hari, Wahab datang ke sekolah dengan sepeda motor bebek. Ia merupakan guru dengan status P3K. Wahab adalah angkatan pertama guru yang lulus P3K pada 2019 di SDN 3 Sukun. Selama ini, Wahab mengajar di kelas 5B.

Ruang kelas tempat wahab mengajar telah sepi pada Rabu siang (13/11/2023). Tidak terlihat ada keramaian anak-anak sekolah seperti hari biasanya. Para murid telah pulang selepas melakukan doa bersama sebelumnya. 

Para murid itu, tidak akan pernah lagi melihat Wahab mengajar di depan kelas. Meja dan sejumlah peralatan mengajar tertata rapi di meja. Di ruangan inilah Wahab sehari-hari mendidik para murid. 

Bendera setengah tiang juga dikibarkan di lingkungan sekolah sebagai bentuk penghormatan dan duka yang dirasakan.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved