Antisipasi Demo di Bangkalan, Bupati Lukman Hakim Kenakan Kaos dan Topi Hitam

TRIBUNMATARAMAN.COM I BANGKALAN – Bupati Bangkalan Lukman Hakim tidak memakai pakaian dinas saat ngantor di hari kerja Senin (1/9/2025).

Lukman memakai kaos warna hitam dibalut jaket warna abu-abu. Kostumnya hari ini dilengkapi dengan topi berwarna hitam.

Gaya berpakaian Lukman ini sebagai bentuk antisipasi menjelang akan adanya demonstrasi di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Jika dalam situasi normal, ASN Pemkab Bangkalan termasuk kepala daerah, berpakaian PDH warna khaki.

Suasana kantor Pemkab Bangkalan di Jalan Soekarno-Hatta cenderung lengang. 

Pantauan di Kantor Pemkab Bangkalan sekitar pukul 10.30 WIB, sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) melepas seluruh atribut dengan hanya mengenakan pakaian sipil.

Termasuk Bupati Bangkalan Lukman Hakim yang mengenakan kaos warna hitam dibalut jaket berwarna abu-abu dan topi berwarna hitam.

“Kami lebih menyesuaikan dengan kebijakan yang berlaku juga di pemprov (Jatim) berkaitan penggunaan seragam dalam beberapa ke depan. Cuma di Bangkalan lebih kepada mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, secara prinsip tidak terlalu banyak masalah sebetulnya, hanya saja ini merupakan bagian dari menjaga kamtibmas,” ungkap Lukman ketika ditemui di depan pintu lobi kantor Pemkab Bangkalan.

Hingga pukul 11.51 WIB, belum diketahui tanda-tanda pergerakan aksi demonstrasi menuju kantor pemkab dan polres yang berlokasi sekitar 100 meter ke arah Selatan pemkab.

Aksi massa juga belum terlihat di kantor DPRD Bangkalan, Jalan Halim Perdana Kusuma.

Baca juga: Pasca Pembakaran, Ketua DPRD Kabupaten Kediri Tegaskan Aktivitas Tetap Normal

Lukman mengatakan, hingga siang ini kondisi di Kota Bangkalan masih kondusif dan para ASN bekerja seperti biasa meski harus menyesuaikan berkaitan seragam dengan tujuan membaur dengan masyarakat.

“Bahwa semua hal yang ada di pemkab dan perkantoran itu adalah juga milik masyarakat, kita ingin menunjukkan empati tentang apa yang terjadi saat ini. Siswa di beberapa sekolah khusus di area perkotaan atau di kecamatan kota diliburkan sementara, menunggu situasi dan perkembangan yang ada,” pungkas Lukman.  

(Ahmad Faisol/TribunMataraman.com)

Editor : Sri Wahyunik