Pilpres 2024

Hasil Litbang Kompas, Elektabilitas Prabowo-Gibran Ungguli Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud

Berdasarkan hasil jajak pendapat Tim Litbang Kompas, elektabilitas Prabowo-Gibran, mengungguli dua pasangan lainnya: Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Editor: eben haezer
Kolase Foto TribunJakarta
Kolase Foto Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud MD. 

Pada survei November, responden yang menjawab tidak tahu terkait elektabilitas tiga calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, terakumulasi 24,9 persen.

Padahal, pada Juni hanya 18 persen dan pada Agustus bahkan mengecil lagi menjadi 15,4 persen.

Membesarnya kelompok ini berarti semakin banyak yang tidak mengetahui atau belum meyakini harus menjawab.

Bisa juga disebabkan kian banyak responden yang merahasiakan pilihannya karena khawatir atau takut.

Apabila kemungkinan pertama yang terjadi, tugas para kandidat dan tim kampanye untuk lebih meyakinkan pemilih bahwa pasangan capres-cawapres merekalah yang paling memberikan harapan lebih baik dan layak dipilih.

Meyakinkan undecided voters tidaklah mudah karena mereka umumnya justru pemilih yang berusia matang, kritis, dan memiliki banyak tuntutan.

Mereka ini sangat cermat memilih karena itu pula mereka menentukan pilihan di saat-saat akhir.

Debat menjadi sarana yang biasanya diandalkan mereka untuk menentukan pilihan.

Pasangan capres-cawapres yang tampil meyakinkanlah yang bisa meyakinkan mereka menjatuhkan pilihan.

Perwakilan tiga koalisi peserta pilpres tampil dalam debat bertajuk Arah dan Wajah Pasar Modal Indonesia 2024 yang diselenggarakan Kontan dan Bareksa di Jakarta, Kamis (9/11/2023) malam.

Fenomena ini sesungguhnya menggembirakan karena berarti semakin banyak pemilih yang rasional, bukan emosional, dan cermat memilih yang terbaik dari kandidat yang tersedia.

Bukan memilih atas dasar pokoknya kandidat tertentu.

Kemungkinan lain, fenomena ini muncul karena banyak yang masih sangat merahasiakan pilihannya. Mereka merasa tidak aman.

Apabila ini yang terjadi, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) perlu lebih memastikan pemilu berjalan bebas, tidak ada intimidasi dari pihak mana pun.

Lebih berbahaya lagi ketika kelompok ini menunjukkan apatisme dengan pemilu kali ini karena merasa tidak ada pilihan yang baik atau suasana pemilu yang tidak nyaman.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved