Pilpres 2024

Hasil Litbang Kompas, Elektabilitas Prabowo-Gibran Ungguli Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud

Berdasarkan hasil jajak pendapat Tim Litbang Kompas, elektabilitas Prabowo-Gibran, mengungguli dua pasangan lainnya: Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Editor: eben haezer
Kolase Foto TribunJakarta
Kolase Foto Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud MD. 

Sebagian lainnya adalah mereka yang tidak menggunakan haknya atau merahasiakan pilihannya pada pemilu lalu.

Kebanyakan mereka merupakan generasi tua dalam rentang usia 41-60 tahun yang sebagian besar masuk ke dalam generasi X.

"Pada rentang usia tersebut, jumlah mereka mencapai 44,3 persen, lebih tinggi dari persentase populasi kelompok ini yang sekitar 36 persen," kata Bambang.

Survei menangkap bahwa mayoritas atau 54,2 persen kelompok undecided voters adalah kalangan perempuan.

Selain itu, terdeteksi pula bahwa kebanyakan pemilih ragu tinggal di perdesaan dan lebih banyak berpendidikan dasar.

Kalangan Islam, terutama warga Nahdlatul Ulama, juga menjadi kelompok masyarakat yang lebih bimbang dibandingkan dengan kelompok pemeluk agama lain.

Wilayah Jawa Timur pun menjadi wilayah perebutan pengaruh di antara dua tokoh kelahiran daerah ini, yaitu Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, derajat kebimbangan warga NU paling tinggi.

"Kelompok pemilih bimbang di atas dapat menjadi penentu, apakah pilpres akan berlangsung satu putaran atau dua putaran," tulis Litbang Kompas

Menurut survei ini, pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 39,3 persen.

Prabowo-Gibran unggul cukup jauh dibandingkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (16,7 persen) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (15,3 persen).

Adapun survei melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Metode tersebut tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Harian Kompas menulis tidak seperti biasanya, pemilihan presiden semakin dekat namun kelompok pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters justru semakin meningkat.

Kelompok undecided voters dalam survei terdiri dari akumulasi jawaban responden yang menjawab tidak ada, tidak tahu, atau rahasia.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved