Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Sumbangsih Besar Untuk Pendapatan Negara, Pj Bupati Tulungagung Dukung Perjuangan Petani Tembakau

Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno menyatakan mendukung perjuangan petani tembakau karena kontribusinya besar untuk pendapatan negara

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Petani menimbang hasil panen daun tembakau di Desa Kendal, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Asosiasi Petani Tembakau (APTI) Tulungagung menolak Pasal Pertembakauan dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan.

Petani menilai pasal-pasal tersebut akan mematikan para petani tembakau.

Menurut Ketua APTI Tulungagung, Nurhadi, sampai saat ini belum ada tanaman pengganti yang semahal tembakau.

Baca juga: Para Petani Tembakau Tolak Pasal-pasal Pertembakauan Dalam RPP Kesehatan

“Kalau RPP itu diundangkan, maka dampaknya sangat besar pada petani. Karena produksi tembakau akan dibatasi,” ucap Nurhadi.

Saat ini di Tulungagung ada sekitar 1.500 petani tembakau, dengan luas lahan mencapai 1.017 hektar.

Dalam satu hektar petani Tulungagung bisa memproduksi rara-rata 1,7 ton tembakau kering rajang.

Namun para pedagang tembakau dari Tulungagung juga membeli tembakau dari daerah lain, seperti Jombang dan Magetan.

Baca juga: Pabrik Rokok HM Sampoerna Akan Buka Pabrik SKT di Kota Blitar, Sedang Rekrut Banyak Pekerja

“Jumlah yang dibeli dari daerah lain mencapai 3 kali lipat dari produksi lokal Tulungagung. Jadi jumlah produksinya cukup besar,” sambung Nurhadi.

Saat ini para petani tembakau di Tulungagung meraup untung yang luar biasa.

Selain cuaca yang mendukung produksi, harga jual tembakau pun meningkat dibanding tahun lalu.

Jenis tembakau yang harganya tahun lalu 40.000 per kilogram bisa menjadi Rp 80.000 per kilogram, harga Rp 70.000 – Rp 80.000 per kilogram ini bisa menjadi Rp 125.000 – Rp 130.000 per kilogram.

“Petani akan semaksimal mungkin menolak RPP Kesehatan, karena tidak ada tanaman yang senilai tembakau,” tegas Nurhadi.

Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, yang juga Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, berharap RPP Kesehatan ini tidak merugikan petani.

Heru pendukung para insan pertembakauan, seperti APTI, Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) dan Dirjen Perkebunan yang memperjuangkan aspirasi petani tembakau.

Menurutnya perlu ada penataan karena tembakau menyumbang kontribusi APBN.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved