Pesawat Jatuh di Pasuruan

Danlanud Iswahyudi Menahan Tangis Setelah Memimpin Pemakaman Pilot Pesawat Super Tucano di Madiun

Danlanud Iswahjudi, Marsma Firman Dwi Cahyono tampak berusaha menahan tangis setelah memimpin upacara pemakaman Mayor Pnb Yuda Anggara Seta

Editor: eben haezer
febrianto ramadani
Peti Jenazah Pilot Pesawat Tempur Taktis Super Tucano (Seri TT-3103), Mayor Pnb Yuda Anggara Seta, tiba di TMP Madiun Jumat (17/8/2023). Jasad almarhum tiba pada pukul 13.00 WIB. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pilot Pesawat Tempur Taktis Super Tucano (Seri TT-3103), Mayor Pnb Yuda Anggara Seta, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Madiun, Jumat (17/8/2023). Jasad almarhum tiba pada pukul 13.00 WIB.

Almarhum terlebih dahulu disemayamkan di rumah duka Perumahan Maospati Regency Nomor B2, Desa Sugihwaras, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan.

Selanjutnya, jenazah dibawa ke Masjid Baitul Ukhuwah Lanud Iswahjudi, untuk disalatkan.

Baca juga: Sebelum Meninggal Dalam Insiden Pesawat Super Tucano Jatuh, Mayor Yuda Berangkatkan Ibunda Umroh

Para perwira TNI AU membawa peti jenazah ke TMP Madiun, bersama sejumlah takziah dan sanak saudara almarhum.

Isak tangis pecah ketika seorang muadzin, mengumandangkan adzan dan iqomah usai memasukkan peti jenazah ke liang lahat.

Istri almarhum sesekali menyeka air mata, sembari memegang bingkai foto. Di sampingnya, para PIA Ardhya Garini terus berusaha menenangkannya.

Seperti diketahui Mayor Pnb Yuda gugur saat menjalani latihan formasi. Pesawat yang dikendalikan, dinyatakan jatuh di Pasuruan, setelah mendapat laporan dari masyarakat.

Berdasarkan informasi yang diterima, Mayor Pnb Yuda mendapat penghargaan kenaikan pangkat, menjadi Letkol Pnb Anumerta Yuda Anggara Seta.

Hal itu tertulis dalam Surat Usul Kasau melalui Surat R/ 1552/XI/2023 tanggal 16 November 2023, tentang pemberian penghargaan kepada Prajurit TNI AU yang tewas pada saat melaksanakan tugas.

Danlanud Iswahjudi, Marsma Firman Dwi Cahyono, bertindak sebagai Inspektur Upacara Pemakaman.

Di depan awak media, Marsma Firman berusaha tegar dan menahan isak tangis, ketika melayani sesi wawancara setelah pemakaman.

“Beliau adalah lulusan akademi angkatan udara tahun 2006. Beliau sosok berdedikasi, tegar, penuh pengabdian bangsa negara,” ucapnya 

“Almarhum dulu adalah siswa saya di sekolah penerbang. Saya tahu betul karakter almarhum seperti apa,” sambungnya 

Dirinya juga mengajak masyarakat, mendoakan almarhum khusnul khotimah. Serta diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

“Mari kita doakan keluarga almarhum diberikan ketabahan, untuk mengikhlaskan kepergian almarhum,” pungkasnya.

(febrianto ramadani/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved