Kekeringan di Trenggalek

Terdampak Kekeringan yang Makin Meluas, Warga Trenggalek Dapat Bantuan Instalasi Saluran Air Bersih

Daerah yang terdampak kekeringan di Trenggalek, Jatim, makin luas saja. Kii warga dapat bantuan instalasi saluran ari bersih.

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/sofyan arif candra
Warga Dusun Buluroto, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek Mendapatkan Bantuan Instalasi Saluran Air Bersih dari Mata Air ke Permukiman Penduduk 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Daerah yang terdampak kekeringan di Trenggalek, Jatim, makin luas saja. 

Saat ini, ada 35 desa di 12 kecamatan yang terdampak kekeringan hingga kesulitan mendapatkan air bersih. 

Bantuan air bersih untuk warga datang dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah melalui BPBD Trenggalek, hingga non pemerintah mulai dari NU Care Lazisnu, hingga Perusahaan pertambangan yang beroperasi di Trenggalek, Sumber Mineral Nusantara (SMN). 

Baca juga: Daerah Terdampak Kekeringan di Trenggalek Makin Luas, Hanya Dua yang Masih Aman

Salah satu daerah yang mendapatkan bantuan berupa transportasi pengangkut air bersih, pompa air, pipa distribusi adalah Dusun Buluroto, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak.

External Affairs SMN, Handi Andrian mengungkapkan, bantuan tersebut merupakan hasil dari komunikasi masyarakat dengan perusahaan.

Perusahaan kemudian melibatkan NU Care LAZISNU yang sudah sering kali memberikan bantuan tanggap darurat untuk bersama-sama masyarakat mengatasi kebutuhan air bersih di Buluroto. 

"Jadi ini murni gotong royong. Kendala utama masyarakat adalah suplai atau distribusi air. Mata airnya ada, namun letaknya jauh," ujar Handi, Jumat (3/11/2023).

Setelah berdiskusi dengan warga, pompa air dan pipa menjadi solusi darurat guna memudahkan akses masyarakat terhadap air bersih.

Air yang dialirkan dari mata air tersebut disalurkan ke tempat penampungan yang ada di masjid terdekat. 

Ini dilakukan karena selain dekat dan mudah diakses oleh masyarakat, juga memenuhi kebutuhan untuk ibadah. 

“Budaya gotong royongnya luar biasa. Kami sudah sering mengalami hal ini. Mulai dari perbaikan dan pembuatan jalan, perbaikan tempat ibadah, dan banyak kegiatan lainnya," lanjut Handi.

Seorang tokoh masyarakat, Waris mengatakan, sudah beberapa Minggu ini Dusun Buluroto, mengalami kesulitan air bersih.

Warga harus jalan kaki sejauh dari 2 kilometer untuk mendapatkan air bersih. 

Melihat kondisi tersebut ia yang juga Ketua RT bersama tokoh masyarakat mencari solusi guna meringankan kesulitan warga dengan mencoba berkoordinasi dengan Kepala Desa.

"Desa membantu dana untuk transportasi pengambilan air bersih. Namun dana dari Pemerintah Desa terbatas sehingga saya harus berkoordinasi dengan beberapa pihak termasuk kepada SMN dan NU Care Lazisnu Trenggalek," ucap Waris.

Dari koordinasi tersebut akhirnya bisa dibangun instalasi air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, baik untuk konsumsi minum dan memasak, maupun untuk mandi dan mencuci pakaian.

(Sofyan arif candra/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved