Berita Terbaru Kabupaten Trenggalek
Umbi Porang, 'Emas' Baru di Kecamatan Pule Trenggalek
Setelah cengkeh, umbi porang kini menjadi komoditas unggulan yang dihasilkan masyarakat Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek.
Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Setelah cengkeh, umbi porang kini menjadi komoditas unggulan yang dihasilkan masyarakat Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek.
Berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, petani di Kecamatan Pule memilih cengkeh sebagai komoditas andalan dibandingkan tanaman lain misalnya saja padi ataupun tanaman palawija.
Namun setelah cengkeh dinilai sudah tidak produktif karena sering gagal panen akibat serangan hama serta cuaca yang tidak menentu, petani mulai mencari-cari komoditas lain termasuk porang.
"Porang mulai masuk ke Kecamatan Pule pada tahun 2019. Petani mulai melihat Porang sebagai komoditi yang potensial dan bisa dijangkau oleh semua kalangan dan yang penting produktif," kata Koordinator Petani Porang Kecamatan Pule, Agus Yusuful Hamdani, Selasa (24/10/2023).
Melihat adanya masa depan yang bagus dari Porang, Gus Yusuf, sapaan akrab Agus Yusuful Hamdani mencoba untuk semakin mengembangkannya.
Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatulloh, tersebut mulai menginisiasi gerakan tanam porang di 10 desa di Kecamatan Pule yang ternyata mendapatkan sambutan positif dari petani di desa-desa tersebut.
Keunggulan porang yang dilirik oleh petani Kecamatan Pule adalah kecilnya potensi gagal panen, serta waktu panen yang bisa dilakukan kapanpun sesuai kebutuhan petani.
"Karena sifatnya umbi yang ditanam, semakin besar umbi porang maka harga jualnya pun juga akan semakin tinggi," jelas Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Trenggalek tersebut.
Menurut Gus Yusuf, saat ini 70 persen masyarakat di Kecamatan Pule sudah mulai menaman porang. Produksinya pun tak main-main, setiap bulan petani di Kecamatan Pule bisa memanen hingga 50 ton porang.
Masifnya penanaman porang di Kecamatan Pule tersebut, tak lepas dari dukungan Pemkab Trenggalek serta pihak ketiga salah satunya pembinaan dari Astra.
"Pihak ketiga ini banyak bergerak dalam bidang suplai sumberdaya manusia utamanya keilmuan tentang porang, juga dukungan fasilitas baik keuangan maupun peralatan," jelas Gus Yusuf.
Petani banyak diedukasi agar pengelolaan pertanian lebih optimal dan mempunyai nilai tambah dari sisi produktivitas mulai dari hulu hingga hilir.
Selain itu pihak ketiga juga berupaya memberikan akses untuk membuka kran ekspor dan membuka lebar pasar porang agar hasil panen petani bisa terserap optimal.
"Kita kirim ke pabrik yang akan mengolahnya menjadi barang setengah jadi ke Madiun dan Pasuruan lalu pengolahan finalnya diekspor," tambah Gus Yusuf.
Kedepan, Gus Yusuf berharap kehadiran pemerintah terutama dalam menjaga kestabilan harga umbi porang yang saat ini menjadi penyangga hidup petani di Kecamatan Pule.
Daging Ayam di Trenggalek Melambung hingga Rp 40 ribu per Kilogram, Permintaan Tetap Tinggi |
![]() |
---|
Keluarga Nelayan Korban Kecelakaan Laut di Munjungan Trenggalek Dapat Santunan Rp 223 Juta |
![]() |
---|
Pemkab Trenggalek Buka Pendaftaran Seleksi Dua Kepala Dinas, 10 OPD Lain Menunggu |
![]() |
---|
Imbas Demonstrasi di Tulungagung, Polres Trenggalek Lakukan Penyekatan di Perbatasan |
![]() |
---|
Subadianto Resmi Pimpin PKS Trenggalek, Target Tambah Kursi dan Kader Jadi Kepala Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.