Beriat Terbaru Kabupaten Tulungagung
Kunjungi Tulungagung, Wagub Minta Data Stunting Divalidasi Berdasar Nama dan Alamat Anak
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak meminta agar data stunting divalidasi secara by name by address.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengakui keberhasilan penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tulungagung.
Hal ini disampaikan Emil selepas mengikuti perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aula Pesantren Al Azhar Tulungagung, Kamis (5/10/2023) malam.
Namun yang perlu menjadi perhatian khusus adalah penanganan masalah stunting.
“Ya tinggal stunting. Ini masalah bersama seluruh Indonesia. Tapi angkanya kan semakin baik (menurun),” ujar Emil.
Emil menekankan, dalam penanganan masalah stunting Pemprov ingin data by name by address (berdasar nama dan alamat).
Hal ini didasarkan dari angka stunting yang dianggap sangat tidak masuk akal.
Emil mengaku ragu, seluruh data anak yang masuk dalam kondisi stunting.
“Apa iya dari anak segitunya stunting semua? Ini yang memang perlu kita data berdasarkan by name by address,” tegas Emil.
Lanjut Wagub, Ketua Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur yang juga istri, Arumi Bachsin menegaskan akan menyeriusi bulan timbang.
Dari bulan timbang sudah didapat data anak-anak yang potensi stunting.
Nantinya Pemprov akan mendorong lebih luas lagi cakupannya supaya memberikan angka yang lebih terukur.
“Itu pentingnya data by name by address, Kita akan memberi intervensi apa, satu per satu kepada masing-masing anak,” tandas Emil.
Sebelumnya ada keluhan dari warga Tulungagung yang merasa anaknya terkesan distuntingkan.
Padahal ibu ini telah membawa anaknya ke dokter spesialis anak yang juga mendampingi tumbuh kembang anaknya.
“Hanya gara-gara fisiknya kecil dianggap stunting,” keluh ibu itu.
Yang membuatnya syok, rumahnya didatangi aparat dari desa lengkap, mulai dari petugas kesehatan, Babinsa hingga Bhabinkamtibmas.
Mereka terkesan memaksa anak ini harus wajib masuk data stunting sekedar untuk menjalan program.
Bahkan yang menyakitkan, kondisi anaknya divideo dan dijadikan konten Tiktok.
Namun anehnya, setelah masuk data stunting tidak ada intervensi yang dilakukan.
Bantuan yang diberikan hanya berupa mie instan dan beras.
Padahal jika benar dinyatakan stunting seharusnya intervensi yang dilakukan berupa perbaikan gizi pada anak itu.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
BERIKUT Susunan Pemain Persebaya Vs Semen Padang, Eduardo Perez Mainkan Gali Frietas |
![]() |
---|
Dugaan Pungli di SMAN 1 Kampak Trenggalek, dari Demo Siswa hingga Kepala Sekolah Dicopot |
![]() |
---|
Polres Nganjuk Berangkatkan Umrah Personel Berprestasi |
![]() |
---|
Field Trip dengan UGM Ditegur Bupati Mas Ipin, PT SMN Trenggalek Buka Suara |
![]() |
---|
Lirik Lagu Terbuang dalam Waktu Barasuara Menjadi Lagu Populer Indonesia dan OST Film |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.