Ironi Keluarga Miskin di Blitar

Viral Keluarga Difabel Miskin di Blitar Setahun Tak Dapat Bansos, Kemensos Turun Tangan

Perwakilan Kemensos mendatangi rumah Sasmiati, penyandang tunagrahita di Kesamben Blitar yang tak dapat bansos karena tak punya e-KTP.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/samsul hadi
Petugas dari UPT Dinsos Provinsi Jatim mengganti kasus baru di kamar tidur rumah Sasmiati di Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Rabu (4/10/2023).  

TRIBUNMATARAMAN.COM - Perwakilan Kementerian Sosial bersama UPT Dinas Sosial Provinsi Jatim mengecek kondisi rumah Sasmiati (58), penyandang disabilitas keterbelakangan mental di Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Rabu (4/10/2023).

Perwakilan dari Kemensos ingin memastikan berita viral terkait kondisi Sasmiati bersama tiga anaknya, semua juga penyandang disabilitas keterbelakangan mental yang tinggal di rumah tidak layak huni dan tidak mendapat bantuan sosial dari pemerintah.

"Kami merespons berita viral di media sosial (terkait Sasmiati), kami ingin mengecek ke lokasi. Seperti apa to sebenarnya yang terjadi, sesuai tidak dengan yang diberitakan di media sosial," kata Ismiyatun perwakilan dari Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso Surakarta salah satu UPT Kemensos saat berada di rumah Sasmiati di Blitar, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Keluarga Difabel Miskin di Blitar Tak Dapat Bansos Selama Setahun, Begini Tanggapan Khofifah

Ismiyatun mengatakan kondisi rumah Sasmiati sebenarnya, yang kalau menurut ukuran di desa sudah masuk kategori bagus. Kondisi rumah Sasmiati besar dan sudah permanen.

"Desa punya budaya sendiri-sendiri. Kalau ukuran di desa, rumahnya bagus, besar dan sudah permanen. Bangunannya tembok dan reng usuk juga dari kayu," ujarnya.

Namun, kata Ismiyatun, karena mungkin rumah Sasmiati merupakan bangunan lama seharusnya sudah dilakukan rehab.

Dinding temboknya mulai retak-retak dan atap bagian dapur sudah banyak yang lapuk. Lantai rumah juga sudah hancur.

Baca juga: Kondisi Rumah Keluarga Miskin dan Difabel di Kesamben Blitar yang Curi Perhatian Susi Pudjiastuti

Baca juga: Kata Kades Soal Keluarga Miskin dan Difabel di Blitar yang Dapat Perhatian Dari Susi Pudjiastuti

"Harusnya sudah direhab, tetapi karena penghuninya, maaf, punya keterbatasan sehingga tidak punya pikiran berbuat seperti layaknya orang normal," ujarnya.

"Untuk itu, kami berharap kepedulian dari lingkungan. Karena penghuninya daya pikirnya seperti itu. Sehingga tidak ada kepikiran membangun rumah. Bukan karena kesalahan dia, tapi mampu berpikirnya seperti itu," lanjutnya.

Soal bantuan sosial, menurut Ismiyatun, keluarga Sasmiati sudah masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Kemensos akan mengkomunikasikan lagi soal bantuan sosial untuk Sasmiati yang sempat terputus beberapa tahun terakhir ini.

"Karena, kami tahu kalau ada laporan dari bawah. Kalau tidak ada laporan kami tidak tahu. Seharusnya laporan dari pemerintah desa," katanya.

Perwakilan dari Kemensos dan UPT Dinsos Provinsi Jatim sempat membersihkan kamar tempat tidur di rumah Sasmiati. Petugas mengganti kasur baru di kamar tempat tidur rumah Sasmiati.

Seperti diketahui, satu keluarga terdiri atas ibu dan tiga anak, semuanya penyandang disabilitas keterbelakangan mental yang tinggal di rumah tidak layak huni di Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar butuh perhatian pemerintah.

Mereka, Sasmiati (58) bersama tiga anaknya, Guruh Rahayu (28), Dewi Utari dan Elawati. Dewi Utari dan Elawati masih usia SMA.

Keluarga tersebut sempat tidak mendapat bantuan sosial dari pemerintah selama beberapa tahun terakhir ini.

(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved