Warga Binaan LP Kelas IIB Blitar Meninggal di RSUD Mardi Waluyo, ini Sebabnya

TRIBUNMATARAMAN.COM - Seorang warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIB Blitar, AM (26), meninggal dunia saat dalam perawatan di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Rabu (13/9/2023).

AM merupakan narapidana kasus UU Kesehatan yang menjalani hukuman pidana 1 tahun 6 bulan di LP Kelas IIB Blitar.

"Hari ini, satu warga binaan LP Blitar, AM usia 26 tahun perkara UU Kesehatan dengan pidana 1 tahun 6 bulan asal Kecamatan Doko Kabupaten Blitar meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar," kata Kasi Pembinaan dan Pendidikan Lapas Kelas IIB Blitar Widha Indra Kusumawijaya.

Widha mengatakan, pada Rabu (6/9/2023), AM mengeluh demam dan badannya kaku-kaku.

AM sempat menjalani pemeriksaan oleh perawat LP Blitar, namun kondisinya belum membaik.

Lalu, perawat LP Blitar berkonsultasi dengan dokter Puskesmas Kepanjenkidul untuk kesehatan warga binaan.

"Pada pukul 17.00 WIB, warga binaan dirujuk ke RSUD Mardi Waluyo. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter RSUD Mardi Waluyo, yang bersangkutan (AM) didiagnosa mengalami bisul yang ada di rahang," ujarnya.

Pada Kamis (7/9/2023), tim RSUD Mardi Waluyo melakukan tindakan operasi kepada AM.

Setelah operasi, AM sempat dibawa ke Ruang Dahlia RSUD Mardi Waluyo untuk pemulihan.

Namun, pada Sabtu (9/9/2023), kondisi AM semakin melemah dan mengalami gangguan pernapasan.

Pihak RSUD Mardi Waluyo sempat memasang alat bantu pernapasan di tenggorokan, tapi kondisi AM tidak membaik dan selanjutnya dibawa ke ICU.

"Pada Selasa (12/9/2023), tim RSUD memasang ventilator untuk membantu pernapasan kepada AM. Namun, pada malam harinya kondisi AM memburuk," katanya.

"Pada Rabu ini pukul 09.00 WIB, AM dinyatakan meninggal oleh pihak dokter RSUD Mardi Waluyo," lanjutnya.

Widha ikut berduka cita atas meninggalnya satu warga binaan di LP Blitar.

Menurutnya, LP Blitar sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga binaan.

"Pelayanan kesehatan kepada warga binaan kami berikan secara gratis," ujarnya.

(samsul hadi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer