Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Anggaran Terbatas, Layanan Bus Sekolah di Tulungagung Akan Dihentikan Saat Kepulangan

Dinas Perhubungan (Dishub) Tulungagung akan menghentikan layanan penjemputan siswa sekolah di selepas jam sekolah karena anggaran terbatas.

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Bus sekolah yang diparkir di area parkir Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Dinas Perhubungan (Dishub) Tulungagung akan menghentikan layanan penjemputan siswa sekolah di selepas jam sekolah.

Dishub hanya akan melayani pemberangkatan siswa di pagi hari, terhitung mulai Senin (11/9/2023) besok.

Kebijakan ini diambil karena Dishub kekurangan anggaran operasional selama tahun 2023 ini.

“Dri anggaran yang ada, sampai 31 Desember 2023 sisa anggaran kami hanya Rp 20 juta. Kalau diteruskan maka kita akan berutang karena anggaran memang tidak ada,” ujar Kepala Dishub Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro.

Bagus melanjutkan, anggaran operasional di Dishub memang memang mengalami penurunan dibanding tahun 2022 lalu.

Tahun sebelumnya Dishub mendapatkan anggaran Rp 1,2 miliar, baik lewat APBD maupun APBD perubahan.

Sedangkan tahun ini anggaran operasional sekitar Rp 600 juta lewat APBD murni.

“Kami sudah minta tambahan anggaran sekitar Rp 200 juta lewat PAK (Perubahan Anggaran Keuangan). Tapi sepertinya tidak disetujui,”ucap Bagus.

Menurutnya, tambahan Rp 200 juta itu sudah cukup untuk operasional antar jemput bus sekolah, pagi saat keberangkatan dan sore saat kepulangan.

Namun karena tidak ada kabar persetujuan penambahan anggaran, maka Dishub harus mengambil langkah efisiensi.

Pilihannya adalah menghentikan layanan bus sekolah untuk penjemputan kepulangan para siswa.

Salah satu pertimbangannya, saat sore para siswa banyak yang tidak langsung pulang, ada yang les ada yang ekstra kurikuler.

Sore hari orang tua siswa juga lebih punya waktu seandainya harus menjemput anaknya.

Sedangkan pada pagi hari orang tua bisa konsentrasi dengan pekerjaan, sementara anaknya menggunakan bus sekolah.

“Kalau sore tidak ada penjemputan, maka kita sama-sama bisa jalan. Ada program prioritas ada yang tidak prioritas,” jelas Bagus.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved