Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Kisah Inspiratif Nico Kim, Anak Yatim Piatu yang Sukses Jadi MC Kondang di Tulungagung

Nico Kim adalah salah satu MC Kondang di Tulungagung, Jatim. Perjalanannya mencapai apa yang diperoleh saat ini tak mudah. Inilah kisahnya

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
ist
Muhammad Hakim yang lebih dikenal sebagai Nico Kim saat menjadi MC salah satu pernikahan. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Nico Kim adalah salah satu MC Kondang di Tulungagung, Jatim. 

Sosok 35 tahun itu berpengalaman membawakan acara formal maupun yang slengekan.

Namun di balik pembawaannya yang selalu renyah, pemilik nama asli Muhammad Hakim ini menyimpan kisah sedih.

Ia menjadi yatim piatu saat duduk di bangku kelas 4 SD dan harus tinggal di panti asuhan.

Nico berharap bisa memberi semangat pada anak-anak yatim piatu sepertinya, untuk meraih cita-cita. 

“Tetap semangat, jangan merasa paling malang. Karena ada orang yang kondisinya masih di bawahmu,” ucap Nico mengawali perbincangan.

Nico berkisah, saat kelas 4 SD ibunya lebih dulu meninggal dunia.

Berselang 100 hari kemudian menyusul sang ayah ikut menghadap Sang Khalik.

Karena kondisinya tidak memungkinkan, Nico pindah dari tempat tinggalnya di Desa Sambidoplang, Kecamatan Sumbergempol ke sebuah panti asuhan di Desa Salakkembang, Kecamatan Kalidawir.

“Saya punya kakak (perempuan) angkat. Tapi kondisi kami saat itu memang kurang mampu,” kenangnya.

Saat itu Nico sempat punya rasa iri dengan anak-anak lain yang masih punya orang tua. Apalagi karena kondisi tidak mampu, kakak angkatnya jarang menjenguk karena tidak punya uang.

Untuk bisa menjenguk di panti asuhan, sang kakak harus menjual beras bantuan sosial.

Uang hasil penjualan itu sebagian diberikan kepada Nico untuk uang saku. Sang kakak juga harus meminjam sepeda motor untuk transportasi ke panti asuhan. Karena serba terbatas, kunjungan ini hanya dilakukan beberapa bulan sekali.

“Tidak punya motor, harus jual beras bantuan pemerintah. Jadi sudah punya gambaran kan kondisi kami saat itu?” ucap Nico sambil tersenyum kecut mengenang masa lalunya.

Lulus dari MI Salakkembang, Nico melanjutkan ke MTs Aswaja Tunggangri. Setelah lulus MTs, Nico sempat mondok di Nganjuk. Namun karena tidak kerasan, dia hanya bertahan selama 6 bulan saja.

Sempat putus sekolah, ia lalu melanjutkan ke sebuah Madrasah Aliyah. Lagi-lagi Nico telah kehilangan semangat belajar dan berhenti sekolah. 

“Padahal waktu MTs saya ini termasuk siswa berprestasi. Tapi saat itu saya seperti kehilangan semangat,” ucapnya.

Perjalanan karir Nico dimulai saat bergabung dengan radio komunitas di tahun 2006. Selama dua tahun ia cuap-cuap sendiri mengantarkan music pop dan dangdut. Di sela-sela kegiatannya Nico mulai belajar jadi MC.

Hingga sekitar tahun 2008 ia menjadi MC di SMKN 2 Tulungagung. Di sana seorang penyanyi bernama Mbak Fatma dan pemain electone bernama Mas Aan. Karena terkesan dengan cara Nico membawakan acara, keduanya menawari pekerjaan jadi MC.

“Jadi mereka ini sering tampil di hajatan. Terus saya diminta untuk jadi MC, mereka yang nyanyi sama main musik,” ujarnya.

Tahun 2010 Nico ikut Diklat di Radio Perkasa FM Tulungagung dan menjadi salah satu yang terbaik. Ia direkrut untuk posisi marketing. Berbekal pengalaman siaran di radio komunitas, Nico ngeyel untuk siaran.

Permintaanya pun diloloskan pihak pimpinan, dan diberikan kepercayaan untuk siaran bersama almarhum Ali Joharta.

Ali Joharta adalah penyiar kawakan yang sangat terkenal di Tulungagung saat itu. Bersama Ali, Nico semakin menambah pengalaman di dunia cuap-cuap.

 “Sebenarnya jomplang (berat sebelah), beliau sudah kawakan, sementara saya masih baru. Tapi itu bagian dari perjalanan saya,” katanya.

Di sela siaran Nico masih menerima job untuk MC. Namun tahun 2013 akhirnya ia memilih keluar dari radio dan mulai serius menjadi seorang MC. Awal merintis Nico dibayar Rp 75.000 untuk 2-3 jam acara.

Namun kebahagiaannya saat itu bisa dapat panggung dan mengekspresikan kemampuannya. Nico fokus untuk mencari nama sebagai seorang MC profesional. Pelan-pelan namanya mulai dikenal di kalangan event organizer maupun wedding organizer.

“Tapi saat itu saya belum langsung sukses. Saya masih tinggal di rumah kos selama merintis,” sambung Nico.

Nama Nico Kim mulai digunakan sekitar 6-7 tahun lalu. Nama ini semakin mengibarkan karirnya di dunia MC. Nico mulai kebanjiran job.

Nico mengaku sangat menikmati proses dari bawah hingga tak tahu pasti kapan karirnya mulai meroket. Yang pasti hampir setiap hari job MC selalu datang.  Dalam satu bulan ia menerima 20 job MC.

Namun kebahagiannya sempat pudar karena kakaknya meninggal dunia di tahun 2022 lalu. Nico merasakan pedih mendalam karena kakaknya meninggal di hari dia menikah. Menurutnya, sang kakak terlalu lelah mempersiapkan pernikahannya.

"Mungkin dia saking senang adiknya akan menikah, jadi semua ditangani sendiri. Hari itu saya harus menikah di Pare Kediri," lanjutnya. 

Pihak KUA Pare yang akhirnya datang ke Tulungagung untuk menikahkan Nico. Nico menikahi perempuan cantik 2 anak, dan kini dikaruniai 1 anak lagi. 

Kini Nico mengaku sangat bersyukur dengan segala pencapaiannya. Nico mengajak anak-anak bernasib sepertinya agar percaya rencana Allah, dan selalu berbaik sangka pada Allah. 

"Makanya saya tidak berani protes ke Gusti Allah. Selama Allah memberi kita hidup, Allah menjamin hidupmu," tegasnya.

Saat ini Nico menjadi salah satu MC yang paling laris di Tulungagung. Ia mengungkapkan, ada yang booking jasanya setahun sebelum acara. Biasanya pemesan berasal dari calon pengantin, yang ingin mewujudka "dream wedding" dengan MC Nico Kim

Namun rata-rata pesanan yang masuk 3 bulan sebelum acara. Ditanya soal tarif jasanya, Nico enggan mengungkapkan. "Biar nego sendiri lah," pungkasnya.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer   

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved