Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Pemkab Trenggalek akan Terapkan Pembelian LPG dengan Bercode Demi Cegah Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Kabag Perekonomian Kabupaten Trenggalek, Rubianto akan merancang kebijakan metode pembelian LPG subsidi menggunakan barcode.

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: faridmukarrom
tribunmataraman.com/david yohanes
Kabag Perekonomian Kabupaten Trenggalek, Rubianto akan merancang kebijakan metode pembelian LPG subsidi menggunakan barcode. Foto Ilustrasi 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pemkab Trenggalek akan merancang kebijakan metode pembelian LPG subsidi menggunakan barcode guna mencegah kelangkaan LPG 3 Kg.

Diketahui penyalahgunaan LPG subsidi tiga kilogram masih terjadi di tengah masyarakat termasuk di Kabupaten Trenggalek.

Elpiji yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin masih dikonsumsi oleh masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas bahkan digunakan dalam perindustrian.

Menanggapi hal itu, Kabag Perekonomian Kabupaten Trenggalek, Rubianto mengakui pemerintah tidak bisa berbuat banyak dalam menentukan pilihan konsumen.

Baca juga: Antisipasi Penyalahgunaan BBM Subsidi, Polres Trenggalek Bentuk Satgas BBM dan LPG

"Barangnya ada di pasaran, dan lebih murah, masyarakat mayoritas pasti pilih itu," ucap Rubianto, Sabtu (29/7/2023).

Namun demikian, kedepan pemerintah merancang kebijakan metode pembelian LPG subsidi menggunakan barcode.

"Sehingga hanya yang terdaftar yang bisa beli elpiji 3 kilogram, semoga segera," lanjutnya.

Sembari menunggu kebijakan tersebut, Perusahaan Perseroan Daerah Jwalita Energi Trenggalek (PT JET) gencar melakukan sosialisasi penggunaan 'LPG melon' ke desa-desa.

Salah satunya saat program Mening Deh atau Makaryo Ning Deso Hebat (Mening Deh) yang digelar setiap hari Rabu keliling dari satu desa ke desa lainnya.

"Menyadarkan masyarakat ini butuh waktu, jadi tetap kembali lagi dari kita sendiri, sebagai masyarakat harus memahami apakah kita berhak menggunakan elpiji subsidi atau tidak," jelas Rubianto.

Lebih lanjut, Rubianto memastikan ketersediaan elpiji 3 kilogram di Kabupaten Trenggalek aman setidaknya hingga bulan November 2023.

Untuk memastikan lagi, Pemkab Trenggalek telah bersurat ke Pertamina untuk menambah kuota elpiji subsidi setidaknya hingga akhir tahun.

Di tempat terpisah, seorang pelaku UMKM Keripik Pisang, di Kecamatan Kampak, Suparti mengatakan tidak ada kelangkaan gas elpiji di daerahnya.

Dalam satu pekan ia membutuhkan satu hingga dua tabung elpiji 3 kilogram untuk menjalankan usahanya.


"Tidak ada kelangkaan, harga juga tetap Rp 17 ribu," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved