Pembongkaran Tugu Perguruan Silat

Ada 312 Tugu Perguruan Silat di Lamongan, Mayoritas di Tanah Negara dan Belum Dibongkar

Di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, diketahui ada 312 tugu perguruan silat yang sebagian besar berdiri di atas tanah milik negara atau tanah kas desa

|
Editor: eben haezer
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, diketahui ada 312 tugu perguruan silat yang sebagian besar berdiri di atas tanah milik negara atau tanah kas desa. Tugu-tugu milik 5 perguruan silat itu sejauh ini belum dibongkar sesuai imbauan Kapolda Jatim. 

Padahal imbauan hasil pertemuan Kapolda Jatim, Pangdam dan jajaran Pemerintah Provinsi Jatim  itu seharusnya dilakukan pembongkaran pada 5 Juli 2023.

Menyikapi kondisi ini, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Lamongan, Debby Kurniawan mengatakan,  IPSI mendukung imbauan  pembongkaran tugu perguruan silat.

"IPSI mendukung imbauan  bapak kapolda," kata Debby, Senin (10/7/2023) malam.

IPSI  berharap dilakukan sosialisasi dan upaya-upaya komunikasi dengan baik, sehingga bisa terlaksana dengan baik.

Minggu depan, IPSI akan bertemu dengan Kapolres dan pihak lain termasuk Kesbangpol.

"Polres sudah berinisiatif mengajak bertemu," katanya.

Kapan? Debby belum bisa memastikan kapan pertemuan dengan polres dilaksanakan.

"Mungkin minggu depan," katanya.

Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Lamongan, Dianto Hari Wibowo menambahkan, pada pertemuan yang akan dilakukan bersama instansi terkait termasuk dengan Ketua IPSI dimaksudkan untuk mencari solusi melaksanakan surat imbauan terkait pembongkaran tugu perguruan silat.

Ada persoalan yang perlu dibicarakan, seperti yang berkembang, bahwa tugu yang dibangun itu hasil swadaya anggota perguruan silat, dana pribadi dan lainnya. " Itu yang berkembang,"katanya.

Sementara soal berdiri di atas tanah negara, dan  tanah kas desa. Alasan yang berkembang sudah sepengetahuan kepala desa.

"Bukan izin, tapi sudah bilang," kata Dianto.

"Kesbangpol masih menunggu pertemuan dengan Ketua IPSI. Masih banyak hal yang harus dibicarakan bersama," katanya.

Beberapa masukan sebagai alternatif meniadakan lambang dan  perguruan silat di tubuh tugu  dan diganti dengan tugu Pancasila plus taman, juga menjadi alternatif yang baik.

"Ada juga masukan yang pada intinya tugu tidak harus dibongkar yang penting lambang perguruan silat tidak ada," katanya.

(Hanif Manshuri/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved