Gempa Bantul

Gempa Bantul: Atap Rumah Ambruk di Trenggalek, Petugas dan Warga Gotong Royong Bersihkan Material

Dampak Gempa Bantul atap sebuah rumah di Dusun Kedekan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek ambruk warga ikut gotong royong bersihkan material

Penulis: Sofyan Arif Chandra | Editor: faridmukarrom
Sofyan Arif Candra
Dampak Gempa Bantul atap sebuah rumah di Dusun Kedekan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek ambruk warga ikut gotong royong bersihkan material 

TRIBUNMATARAMAN.COM -  Warga dan petugas dari TNI, Tim Tagana, serta BPBD Trenggalek gotong royong membersihkan material atap rumah yang ambruk usai diguncang gempa di Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Sabtu (1/7/2023).

Usai petugas PLN memadamkan aliran listrik, warga dan petugas mengevakuasi material reruntuhan atap dari bangunan rumah, mulai dari genteng hingga kerangka kayu.

Penghuni rumah, Ahmad Nur Rohman (28) mengatakan ada rencana untuk merobohkan sekalian tembok bangunan rumah tersebut.

"Karena sudah tua rencananya dirobohkan sekalian, kalau sewaktu-waktu ada bencana lagi tidak membahayakan," ucap Ahmad, Sabtu (1/7/2023).

Baca juga: Gempa Bantul: Rumah di Kabupaten Trenggalek Ikut Ambruk, Begini Kronologinya

Baca juga: Trauma Gempa Bantul, Pasien RSUD Pacitan Meminta Pulang Ketimbang Balik ke Kamar

Rumah tersebut menurut Ahmad sudah ada sejak dirinya kecil, dan belum mengalami perbaikan sama sekali hingga saat ini.

Sedangkan ia dan keluarganya saat ini tinggal di bangunan rumah baru yang berada tepat di samping rumah yang atapnya ambruk tersebut.

Lebih kurang selama satu jam pembersihan, dua sepeda motor yang tertimpa material atap rumah berhasil dievakuasi.

"Rusaknya cukup parah, tapi masih bisa jalan," lanjutnya.

Kronologinya

Kronologi atap sebuah rumah di Dusun Kedekan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek ambruk setelah diguncang gempa Bantul, Jumat (30/6/2023) malam.

Atap rumah milik Lilik Sudarmi ambruk beberapa menit setelah gempa berkekuatan Magnitude 6,4 berhenti.

Rumah tersebut terdiri dari dua bangunan utama yang dihuni oleh 4 orang, yaitu Lilik Sudarmi (60), Ahmad Nur Rohman (28) serta istri dan anaknya.

Ahmad mengatakan saat gempa terjadi ia dan seluruh anggota keluarga lari keluar rumah hingga guncangan gempa berhenti.

Baru bersiap masuk rumah, ia dikagetkan dengan suara keras dari rumah yang ternyata atap rumah yang ambruk.

"Saya sama keluarga masih di depan rumah, lihat HP cari informasi soal gempa, sekitar lima menit setelah itu ada suara bruak dari rumah," ucap Ahmad, Sabtu (1/7/2023).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved