Berita Terbaru Kabupaten Sumenep

Respon Video Bagi-bagi Amplop Gambar PDIP di Masjid, Said Abdullah Sebut Itu Zakat Mal

Said Abdullah tanggapi video viral bagi-bagi amplop gambar PDIP dan berisi uang di masjid. Dia menyebut zakat mal bukan politik uang.

Editor: eben haezer
ist
Said Abdullah (kiri) menyebut video viral bagi-bagi amplop gambar PDIP di sebuah masjid di Sumenep bukan politik uang, tapi zakat mal 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Di media sosial beredar video bagi-bagi amplop bergambar PDIP dan berisi uang, kepada jamaah sholat tarawih di sebuah masjid di Sumenep, Madura. Video itu diunggah akun Twitter @PartaiSocmed.

Selain memperlihatkan gambar logo partai PDIP, amplop warna merah itu juga menampilkan foto Plt Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah, dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Sumenep, Ahmad Fauzi. 

Video ini memantik tudingan politik uang yang dilakukan oleh PDIP

Menanggapi video itu, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Said Abdullah angkat bicara.

Perihal tudingan politik uang saat masa reses di dapilnya kawasan Madura, Plt Ketua DPD PDI Perjuangan itu membantah tudingan salah satu akun anonim di medsos bahwa Said melakukan money politics.

Dalam keterangannya, Said mengungkapkan bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan se Madura memang membagikan sembako sebanyak 175 ribu paket kepada kamu miskin se Madura, dan sebagian dalam bentuk uang tunai. Hal itu, dilakukan sebagai niat zakat mal dan rutin dilakukan saban tahun sejak 2006 silam.

"Bahkan jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin," kata Said tertulis, Senin (27/3/2023).

Dengan begitu, Said menyebut framing di media sosial tentang hal tersebut salah alamat. Said menegaskan, setiap kali reses dirinya memang menerima uang sebagai anggota DPR. Namun, uang itu lantas dirupakan bantuan sembako dan diberikan kepada rakyat.

Menurut Said, baginya itu merupakan bagian dari akuntabilitas publik.

"Di luar itu, saya ini muslim, saya diwajibkan untuk zakat. Maka saya menunaikan zakat itu bersama kader-kader PDI Perjuangan se Madura dan sekaligus mengajak para Kepala Desa yang pasti tahu sentra kemiskinan ekstrem warganya," jelasnya.

"Kenapa ada logo PDI Perjuangan, sebab sebagian kader bergotong royong dan itu juga diniatkan zakat mal. Kegiatan ini dibarengkan dengan pembagian sembako diatas. Dan kegiatan ini kami lakukan di luar masa kampanye yang diatur oleh KPU," ungkap Said.

Politisi senior itu menyebut, hal itu jangan sampai digiring seolah melakukan kampanye apalagi praktik politik uang. Disisi lain, saat ini KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu belum menetapkan calon legislatif termasuk masa kampanye.

Lebih jauh, Said mengaku tengah mempertimbangkan dari aspek hukum perihal framing kegiatan tersebut. "Ini bulan puasa, harusnya saling memberi berkah kepada sesama bukan menebar fitnah," tuntasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved