Pembangunan Tol di Provinsi Bali
Daftar 33 Desa Jembrana Bali Dilewati Proyek Tol Gilmanuk-Mengwi, Luas Lahan Ditrabas 683,75 Hektar
Daftar 33 Desa di Kabupaten Jembrana yang terdampak proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi Provinsi Bali. Ada 683,75 hektar lahan ditrabas.
Manfaat Tol Gilimanuk-Mengwi Sisi Ekonomi
Melansir artikel Undiknas.ac.id, Pemerintah dalam upaya memberikan dampak pertumbuhan ekonomi dari pembangunan jalan tol, telah mencanangkan pembangunan stop area yang dapat digunakan oleh para pelaku UMKM dalam menawarkan produknya, khususnya produk khas masyarakat lokal. Hal tersebut juga diharapkan akan membantu memberikan daya tarik wisata terhadap daerah yang dilintasi jalan tol Gilimanuk – Mengwi nantinya.
Dari sisi akademisi, rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi tentunya akan memberikan berbagai dampak pada pengguna dan masyarakat di sekitarnya, dan hal tersebut harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Rektor Universitas Pendidikan Nasional Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M., IPM., ASEAN.Eng., menyebutkan.
“Pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi harus memastikan aspek-aspek kepentingan masyarakat di sekitar jalan tersebut akan di bangun, adanya jalan tol juga akan membawa perubahan dari sisi ekonomi di masyarakat yang tentunya kita semua berharap mengarah pada peningkatan taraf ekonomi mereka. Kita mengapresiasi setiap wacana yang digelar pemerintah dapat menginginkan dampak positif bagi keberlangsungan hidup masyarakat” ujar Professor Sri Subawa dalam wawancaranya
Adanya pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi yang dibangun pemerintah saat ini semoga menjadi pemecahan masalah bagi pemulihan roda ekonomi di masyarakat setelah lama terdampak pandemi. Menuju pemulihan perekonomian daerah tentunya diperlukan berbagai infrastruktur pendukung dalam meraih hal tersebut, termasuk didalamnya pembenahan akses transportasi logistik dari daerah.
Profil Tol Gilimanuk-Mengwi
Melansir artikel Tribun Bali, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan ahwa pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi tersebut akan dibangun mulai tahun 2022 ini.
Pihaknya juga menargetkan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini akan selesai pada tahun 2024 mendatang.
Pembangunan jalan tol ini yang memiliki panjang 96,84 km ini terbagi dalam tiga seksi, yakni Seksi I Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 54,749 km.
Seksi II Pekutatan-Soka sepanjang 23,175 km.
Terakhir, Seksi III Soka-Mengwi yang memiliki panjang 18,920 km.
Dengan dibangunnya jalan tol tersebut diharapkan mampu memotong waktu tempuh Gilimanuk-Mengwi dari sebelumnya 3-4 jam menjadi 1,5-2 jam perjalanan.
Akan memberdayakan 4 desa di kawasan Jembrana, Pekutatan, Soka, dan Tabanan untuk dibangun rest area sebagain dukungan pembangunan UMKM.
Khusus untuk di rest area Tabanan sendiri akan berfungsi sebagai penghubung distribusi logistik dalam kota.
"Saya akan pantau betul, pembangunan bakal dimulai tahun 2022, kau yang memulai, kau yang mengakhiri, karena seusai arahan Presiden pembangunan sebisanya akan diselesaikan pada tahun 2024, jadi saya akan pantau betul," katanya.
Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi sendiri merupakan jalan tol kedua di Bali setelah Tol Bali Mandara sepanjang 12,7 km yang telah beroperasi sejak 2013.
Jalan tol ini akan memiliki 6 simpang susun yaitu simpang susun Cekik, simpang susun Banyubiru, simpang susun Negara, simpang susun Pekutatan, simpang susun Soka dan simpang susun Warnasari.
Jalan tol ini juga akan memiliki lajur khusus untuk pengguna kendaraan roda 2 pada SS Pekutatan-Mengwi sepanjang 40 km.
Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dilaksanakan oleh PT Tol Jagat Kerthi Bali selaku konsorsium pemenang lelang.
Masa pengusahaan Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi adalah selama 50 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan nilai investasi sebesar Rp24,6 triliun dan IRR sebesar 11,46 persen.
Basuki juga terus mewanti-wanti kualitas pengerjaan. Terutama tata kelola keuangan maupun pelaksanaannya harus tetap dijaga.
Menurutnya, penyimpangan-penyimpangan biasanya terjadi pada pengadaan barang dan jasa.
“Kualitas baik, tata kelola juga yang baik. Sebab penyimpangan biasanya tetap terjadi pada pengadaan barang dan jasa. Semua harus berjalan dengan baik, tata kelola tetap harus dijaga,” tegas Basuki.
Sedangkan, Gubernur Bali, Wayan Koster juga mengatakan bahwa pembangunan Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi merupakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi sebagai implementasi Visi Pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
“Sejalan dengan Visi: “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi oleh Gubernur Bali diberi nama “Tol Jagat Kerthi Bali” yang memiliki makna memberi kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan Krama Bali,” tandasnya.
Sehingga, pihaknya berharap agar Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi tersebut dapat menjadi pemicu berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Bali.
Selanjutnya, diharapkan mampu menyeimbangkan dan menyamaratakan perekonomian di seantero Pulau Dewata.
Apalagi, selama ini pertumbuhan perekonomian di Bali masih terpaku di bagian selatan pulau tersebut.
Gubernur Bali Targetkan Tol Gilimanuk-Mengwi Selesai 2025
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan pihak-pihak terkait masih melakukan proses pembebasan lahan terdampak proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, yang ditargetkan bisa selesai 50 persennya pada 2023.
Untuk lahan yang terdampak, terhitung sepanjang 5,5 Km milik 8.000 KK yang harus dibebaskan agar pengerjaan konstruksi Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi bisa segera dilakukan.
Guna mempercepat proses pembebasan lahan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bali pun turun tangan untuk menyiapkan dokumen serta pengukuran lahan terdampak.
Apalagi Kementerian PUPR menargetkan jalan tol ini harus selesai 2025 mendatang, jelas membuat Pemprov Bali dan pihak terkait harus bergerak cepat.
Menurut Gubernur Bali, I Wayan Koster, kurang lebih 50 persen lahan milik warga harus dibebaskan pada 2023.
Saat ini baru lahan milik Pemprov Bali sepanjang tiga kilometer yang terdampak proyek jalan tol, sudah dibebaskan dan dilakukan perataan tanah.
"Tanah milik Pemprov Bali sedang diratakan, tahap berikutnya baru masuk pematangan," ungkap Koster, dikutip dari Tribun-bali.com, Selasa (14/02/2023).
Selanjutnya untuk trase Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi juga sudah difinalisasi dan seluruhnya telah dipetakan.
Tinggal menunggu dokumennya disiapkan, diharapkan proyeknya bisa selesai sesuai target dari Pemerintah.
Kemudian untuk sengketa dengan mantan karyawan Perusda Bali juga sudah diselesaikan, dengan mengabulkan semua komitmen dan kesepakatan yang diminta.
"Sudah selesai dengan Perusda Bali, sudah ada kesepakatannya," imbuh Koster.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)
Pembangunan Jalan Tol
Medewi
jalan tol
Proyek Jalan Tol
Gilimanuk-Mengwi
Desa
Kecamatan
Jembrana
Badung
Tabanan
Profil Tol Gilimanuk-Mengwi
Pekutatan
Negara
Melaya
tribunmataraman.com
Mendoyo
Update Daftar 33 Desa di Kabupaten Jembrana Bali yang Terdampak Pembangunan Tol Gilimanuk - Mengwi |
![]() |
---|
Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi: Daftar 33 Desa Terdampak dan Rincian Kecamatan Kabupaten Jembrana |
![]() |
---|
13 Kecamatan di 58 Desa Provinsi Bali Terdampak Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, Cek Updatenya di Sini |
![]() |
---|
7 Kecamatan di 23 Desa Tabanan Bali Resmi Terdampak Tol Gilimanuk-Mengwi, Cek Datanya di Sini |
![]() |
---|
Daftar Lokasi 33 Desa di Jembrana Bali Terimbas Proyek Tol Gilmanuk-Mengwi, Sudah 8000 KK Direlokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.