Features

Sosok Arsitek Muda Satrio Dwi Ananda: Sempat Mencicipi Jadi Karyawan Hingga Bisnis Kartu Undangan

Inilah kisah arsitek sukses Satrio Dwi Ananda yang pernah coba-coba berbagai pekerjaan hingga jual undangan pernikahan.

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: eben haezer
ist
Arsitek Satrio Dwi Ananda 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Satrio Dwi Ananda adalah pebisnis muda yang mengawali karirnya dengan mencoba-coba berbagai bidang pekerjaan.

Lulusan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang ini sebelum telah menjajaki beberapa bidang kerja sebelum akhirnya memutuskan untuk berbisnis.

Seusai menamatkan kuliah di tingkat sarjana, pemuda 30 tahun ini mencoba untuk mengabdikan diri di perusahaan tempatnya bekerja.

Baca juga: Sosok Ilham Bayu Kades Termuda di Kabupaten Kediri: Tiga Bulan Jadi Pendatang Sudah Terpilih

Tak hanya satu tempat, ia juga berpindah tempat kerja yang dirasanya lebih menjanjikan.

"Sebelum berbisnis saya sempat kerja di beberapa bidang termasuk yang sesuai dengan kompetensi kuliah saya. Beberapa kali juga pindah kerjaan," kata Satrio, Jumat (10/3/2023).

Menurut Satrio, dengan bekerja, ia bisa mendapatkan pengalaman yang tak didapatkan selama kuliah. Meski begitu, Satrio akhirnya memutuskan untuk merintis usahanya sendiri.

Pria kelahiran 11 Februari 1993 ini pun menceritakan bagaimana dirinya memulai bisnis pertama kali. Dirinya yang memang suka dengan segala yang berbau kreativitas dan pertumbuhan, mencoba berbagai macam bisnis yang dirasa bisa mendatangkan banyak uang.

“Saya pribadi mencoba banyak hal mulai dari menjual media pembelajaran, undangan kartu nikah, kerajinan bambu dan lain-lain,” ujar Satrio.

Setelah menjalani semua bisnis itu, dirinya mulai berpikir apakah bisa bekerja secara fokus pada bidang yang ia kuasai. Kemudian pada 2016 ia mencoba menyediakan jasa desain rumah yang bisa dipesan secara online. ia melakukan pemasaran melalui grup-grup di facebook.

Dirinya pun mulai menyadari bahwa saat itu masyarakat masih sangat awam mengenai peran arsitek dalam membangun rumah. Apalagi melibatkan arsitek dalam pengerjaan sebuah hunian hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kelas atas.

"Maka dari itu saya pribadi terdorong untuk memasarkan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya melibatkan arsitek dengan menggunakan sosial media, sehingga bisa menyelesaikan problem hunian di indonesia," terangnya.

Satrio memiliki beberapa perusahaan yang saling melengkapi bisnisnya, yaitu PT Sibambo Karya Internasional (Sibambo Studio), PT Sibambo Karya Konstruksi (Sicons) dan CV Sibambo Internasional (Siriors).

Ditanyai soal hobi, Satrio mengaku bahwa dirinya termasuk orang yang senang membaca buku. Ia bisa membaca puluhan judul buku dalam setahun. "Hobi saya baca buku, aktivitas saya membaca minimal 24-30 buku dalam satu tahun," ucapnya.

Selain berusaha membantu masyarakat memiliki hunian terbaik sesuai keinginannya, Magister Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri Yogyakarta itu juga bercita-cita dapat mencetak arsitek-arsitek handal yang mampu menjadi solusi dari problem hunian di indonesia.

Aktif memberikan edukasi mengenai arsitektur, membuat Satrio dan beberapa perusahaannya memiliki pengikut yang cukup banyak di media sosial. Saat ini akun YouTube Sibambo Studio telah memiliki 311 ribu subscribers dan telah mendapat silver play button, juga memiliki 174 ribu pengikut di Instagram, serta 363,5 ribu followers di TikTok.

Satrio sendiri memiliki pengikut yang cukup banyak di TikTok, yaitu mencapai 480 ribu followers. Dengan semua kerja keras yang telah dilakukannya, dirinya optimis dapat menjadi konsultan arsitek nomor satu di Indonesia.

"Saya ingin menjadi konsultan arsitek nomor 1 di Indonesia dan menjadi solusi atas problem hunian di Indonesia. Saya ingin mencetak arsitek-arsitek yang andal dan meraih banyak penghargaan di bidang arsitektur,” pungkasnya.


(luthfi husnika/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved