Berita Terbaru Kabupaten Blitar

Kesaksian Tetangga yang Selamat Dari Ledakan Hebat yang Merusak Puluhan Rumah di Blitar

Inilah kesaksian tetangga yang selamat dari ledakan hebat yang menyebabkan puluhan rumah di Ponggok, Kabupaten Blitar, hancur

Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/samsul hadi
Tri bersama istri dan anaknya saat dijenguk Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023).    

TRIBUNMATARAMAN.COM - Tri Wahyudi (27), merasakan suasana mencekam ketika terjadi peristiwa ledakan dahsyat di rumah tetangganya, Darman (65), di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, pada Minggu (19/2/2023) malam. 

Tri bersama istri, Dwi Ernawati (21) dan anak balitanya, Bara Kertanegara, yang ketika itu sudah tidur di kamar tiba-tiba terjaga setelah mendengarkan dentuman keras di dekat rumahnya. 

Bersamaan dengan suara dentuman keras itu listrik rumah padam dan Tri bersama istri serta anaknya yang berusia empat bulan langsung tertimpa batako tembok kamarnya.

Baca juga: Olah TKP Rampung, Petugas Mulai Bersihkan Puing-Puing Sisa Ledakan di Ponggok Blitar

"Waktu kejadian sekitar pukul 22.30 WIB. Posisi saya, istri dan anak sudah tidur di kamar. Saat itu terdengar dentuman keras disertai angin. Lalu mati lampu dan kami langsung keruntuhan batako dari tembok kamar," kata Tri saat menceritakan kembali peristiwa ledakan di sela-sela menunggu anaknya yang dirawat di RSUD Srengat, Selasa (21/2/2023).

Anak Tri yang masih berusia empat harus menjalani rawat inap di RSUD Srengat karena mengalami benjolan di kepala akibat tertimpa reruntuhan material bangunan rumah.

Sedang Tri dan istri hanya mengalami luka lecet di bagian tangan, dada, dan kepala.

"Saya, istri, dan anak tertimbun reruntuhan batako," ujarnya. 

Baca juga: Pengakuan Kakak Korban Ledakan Hebat di Blitar: Tak Tahu Adiknya Punya Bahan Pembuat Petasan

Baca juga: Gubernur Jatim Pastikan Pemerintah Akan Menanggung Kerusakan Rumah Akibat Ledakan di Blitar

Rumah Tri hanya berjarak satu rumah di sebelah timur dari pusat ledakan atau di rumah Darman. Di sebelah barat rumah Tri merupakan rumah kakaknya tapi dalam kondisi kosong.

Posisi kamar Tri segaris dengan pusat ledakan yang diduga di bagian dapur rumah Darman. 

"Dari pusat ledakan, timurnya adalah rumah kakak saya, tapi kosong dan timurnya lagi adalah rumah saya," katanya. 

Tri bersama istri dan anaknya yang tidur satu ranjang di kamar tertimbun reruntuhan tembok. Dalam kondisi gelap, Tri bangun lebih dulu dari reruntuhan bangunan. 

Tangan Tri mengalami luka-luka ketika berusaha bangun dari reruntuhan material bangunan. 

Lalu, Tri mendengar suara istrinya minta tolong. Tubuh istri Tri juga tertimbun material dan hanya terlihat tangannya. 

"Tubuh istri saya hampir semua tertimbun, hanya terlihat tangannya. 

Setelah bisa bangun dari reruntuhan bangunan, Tri mencoba menolong istrinya. Sedang anaknya masih tertimbun reruntuhan material bangunan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved