Berita Tulungagung
Dinkes Tulungagung Temukan 1.332 Pasien TBC Baru Sepanjang 2022
Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung telah menemukan 1.332 pasien tuberkulosis (TBC) baru selama tahun 2022 ini.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
Setiap hari mereka harus datang ke fasilitas kesehatan, untuk minum obat dan diawasi.
"Minum obatnya di depan petugas setiap hari. Selesai, tidak ada pusing, tidak ada mual diperbolehkan pulang," tutur Didik.
Pasien TBC di Kabupaten Tulungagung mulai dari anak-anak sampai lansia.
Taraf ekonomi dan pendidikannya pun beragam, dari yang rendah sampai yang tinggi.
Menurut Didik, kendala utama penanganan TBC adalah stigma masyarakat terhadap pasien.
TBC dianggap penyakit turunan, penyakitnya orang miskin atau penyakit yang jorok sehingga harus disembunyikan.
Akibatnya banyak pasien yang sudah dinyatakan TBC oleh dokter berusaha mencari pendapat kedua, bahkan mencari dukun.
"Akhirnya dia malah menularkan ke banyak orang. TBC ada obatnya dan bisa disembuhkan, jangan takut," tegas Didik.
Salah satu lembaga yang digandeng Dinas Kesehatan untuk memerangi TBC adalah Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa).
Kader Yayasan ini aktif menjangkau dan mendampingi pengobatan pasien TBC sampai sembuh.
Menurut Ketua Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera Cabang Tulungagung, Cut Mala Hayati Anshari, memang ada kendala penolakan pasien.
Sikap ini karena stigma buruk tentang TBC yang berkembang di masyarakat.
Para pasien merasa malu dan menutup diri, tidak jujur sehingga semakin banyak menularkan penyakit.
"Karena itu kader kami aktif melakukan sosialisasi tentang TBC ke masyarakat. Bahwa TBC bukan hal yang memalukan untuk diakui," ujar Cut Mala.
(David Yohanes/TRIBUNMATARAMAN.COM)
editor: eben haezer