Politik Identitas Disebut Tak Terlalu Berpengaruh terhadap Milenial

Politik identitas tak berpengaruh besar bagi kalangan milenial, termasuk pada Pemilu 2024

ISTIMEWA
Bincang bersama "Memilih Damai" Edisi Lampung untuk Menyambut Pemilu 2024. 

"Politik identitas pasti masih digunakan dalam pemilu. Tapi apakah berdampak, ya tergantung daerah," katanya.

Sementara itu, Hasan Nasbi mengungkapkan, secara realitas politik, 60 persen ada di Pulau Jawa.

“Banyak partai politik yang memiliki basis di Jawa, dan itu sejak tahun 1955,” ujarnya.

Terkait politik identitas, Hasan menilai pemilih akan lebih terpengaruh dengan lingkungan atau kelompok mereka.

"Menurut survei, sudah banyak nama-nama non-Jawa yang populer di publik, seperti Erick Thohir," katanya.

Triono berharap partai partai politik membuka diri dengan mengajukan calon-calon dari luar Jawa untuk Pilpres 2024.

"Sehingga, pemimpin kita tidak melulu Jawa sentris," ucapnya.

Terkait calon presiden tanpa partai politik, Robi Cahyadi menyoroti tentang abstainnya calon presiden yang maju secara independen.

"Menurut survei publik, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai sangat minim," ujar Robi.

Diskusi berlanjut ke segmen tanya jawab antara mahasiswa dan narasumber. Pertanyaan pertama dilontarkan Rizki, mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unila.

Ia bertanya, "Apa sih yang membuat presiden non Jawa sulit bersaing dalam Pilpres?”

Hal tersebut dijawab oleh Hasan Nasbi. Ia menilai kandidat dari luar Jawa banyak yang tidak berani mencalonkan diri sebagai presiden.

"Sejauh ini, baru dua kali pemilu ya yang muncul calon di luar Jawa, dan ini belum bisa disimpulkan bahwa presiden sulit di luar Jawa. Kita perlu mencoba 20-30 kali pencalonan baru bisa dijadikan sebuah teori," kata Hasan.

Pertanyaan berikutnya datang dari Hendra, mahasiswa FISIP Unila lainnya.

"Di Amerika Serikat, Obama berhasil mendobrak supremasi kulit putih sebagai presiden, Kira-kira bagaimana peluang di Indonesia untuk itu terjadi?" tanyanya.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved