Pendaki Hilang di Gunung Lawu
Sebelum Hilang di Gunung Lawu, Ali Tak Pamit Istrinya Hendak Mendaki
Ali Rahmatullah, warga Kediri yang hilang di Gunung Lawu ternyata tak pamit istrinya hendak mendaki. Dia pamit hendak berangkat kerja
TRIBUNMATARAMAN.COM - Ali Rahmatullah, pria asal Kabupaten Kediri yang kini hilang di Gunung Lawu, sebelum berangkat mendaki, pamit kepada istrinya hendak kerja.
Hal itu dikatakan Kapolsek Papar, AKP Chardi Kukuh Wicaksono berdasarkan keterangan istri Ali.
AKP Chardi Kukuh Wicaksono, Kamis (27/10/2022) mengatakan, anggotanya sudha mendatangai rumah Ali. Namun rumah itu kosong.
"Kalau informasinya, mereka (keluarga Ali) sedang menuju ke Solo," ungkapnya.
Baca juga: Pendaki yang Hilang di Gunung Lawu Sempat Terlihat di Pasar Setan dan Mengaku Akan ke Kayangan
AKP Chardi Kukuh mengungkapkan, Ali meninggalkan rumahnya, Sabtu (15/10/2022) sekitar pukul 06.00 WIB.
Setelah salat subuh, dia berpamitan kepada istri dan anaknya untuk pergi bekerja di Pabrik Jamu yang berada di Solo Jawa Tengah.
"Informasi dari tetangganya, sebenarnya mau pulang ke Minggiran. Nah yang bersangkutan ini melintas dari Solo melewati Cemoro Sewu Kabupaten Magetan," bebernya.
Ali kemudian diduga mengunjungi Cemoro Sewu yang menjadi tempat pendakian Gunung Lawu.
Di sana, Ali bertemu dengan banyak orang yang hendak menaiki ke gunung tersebut dengan rombongan yang tidak diketahui jumlahnya.
"Rombongan berhasil turun, ditanya oleh petugas pintu pendakian data-data yang naik semuanya ada. Tapi, hanya Ali Rahmatullah belum turun," pungkasnya.
Baca juga: Sopir Pabrik Kecap Asal Kediri Hilang Saat Mendaki ke Gunung Lawu dan Belum Ditemukan
Terlihat di Pasar Setan
Sebelumnya, Ketua Pengendali Operasi Pencarian Survivor, Henri Parno Siswanto mengatakan Ali sempat terlihat di Pasar Setan, sebuah lokasi yang ada di puncak Gunung Lawu.
"Informasi dari Agus pemilik warung di Puncak Lawu, survivor terakhir berada di Pasar Setan atau Pasar Dieng pada hari Selasa (18/10/2022)," katanya dikutip dari Kompas.com, kemarin (26/10/2022).
Kata Henri, Ali sempat berbincang dengan Agus, pemilik warung di Puncak Lawu.
Saat itu, Ali menyampaikan hendak melanjutkan ritual ke kawasan yang dinamai Kayangan.