Berita Tulungagung
Didemo Ribuan Murid, Kepala SMKN 1 Boyolangu dan Ketua Komite Bantah Mematok Sumbangan
Setelah didemo ribuan siswanya, Kepala SMKN 1 Boyolangu Tulungagung membantah telah mematok iuran dan mewajibkan orangtua siswa untuk membayar
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Para siswa SMKN 1 Boyolangu kompak menggelar unjuk rasa, Senin (5/9/2022) pagi.
Mereka memprotes pihak sekolah yang mematok iuran untuk semua tingkatan kelas.
Kelas X dikenakan Rp 2.735.000, kelas XI Rp 1.240.000 dan kelas XII Rp 1.645.000.
Sejumlah wali murid juga terlihat ada sekitar sekolah memberikan dukungan pada aksi ini.
Namun mereka hanya di luar pagar sekolah, tidak masuk ke area sekolah.
Seorang orang tua siswa, SR yang ada mengaku keberatan dengan besaran yang ditetapkan.
"Besaran itu ditetapkan, bohong kalau tidak ditetapkan. Karena Sabtu kemarin para orang tua dikumpulkan komiter dan kepala sekolah," terang SR.
Baca juga: Ribuan Siswa SMKN 1 Boyolangu Unjuk Rasa Menolak Iuran Sekolah yang Memberatkan
Lanjut SR, saat itu Kepala SMKN 1 Boyolangu, Arik Eko Lestari, membawa para orang tua siswa kelas XII ke kelas terpisah.
Dia meminta para orang tua membayar iuran saat itu juga.
Namun para orang tua menolaknya, dengan alasan tidak bawa uang.
"Kami semua akhirnya keluar, karena sudah terlalu capek. Rapatnya sangat lama," keluh SR.
Namun Arik Eko Lestari membantah ada unsur pemaksaan.
Menurutnya nilai yang disampaikan ke orang tua siswa hanya acuan kebutuhan per jenjang kelas.
Tidak ada kewajiban untuk membayar sumbangan dengan nominal tersebut.
"Yang nyumbang itu hanya yang mampu. Yatim piatu dibebaskan, anak kembar diringankan, kakak adik diringankan," terangnya kepada wartawan.