Misteri Kematian Brigadir Yosua

Kabar Terbaru di Balik Misteri Kematian Brigadir Yosua, Bharada E Ditahan Pengakuannya Bikin Heran

Kondisi Bharada E tatapannya kosong. Ketika ditanya selalu menjawab “saya”, “saya”, “saya”, “saya” terus-terusan.

Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
Tribunnews
Ilustrasi CCTV dan kondisi Rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Tim gabungan bentukan Kapolri yang sudah beberapa hari turun ke lapangan untuk menguak misteri kematian Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J harus memulai dari awal atau dari nol.

Pasalnya, penyidikan yang dilakukan dari Polres Metro Jakarta Selatan yang dibuat pijakan dasar penyidikan lanjutan terkesan rumit.

Bahkan ada beberapa kejanggalan yang ditemukan, sehingga muncul kecurigaan sehingga muncul kontroversi di masyarakat.

Penyidikan awal itu diabaikan oleh tim. Ditambah lagi dengan sejumlah bukti yang diragukan.

Melihat kondisi yang demikian, tim gabungan yang turun memakluminya. Dimungkinkan saat itu Polrestro Jakarta Selatan mendapat tekanan.

Luka Tembak

Yang diperiksa pertama kali oleh tim gabungan terkait luka tembak yang diderita Brigadir Yosua.

Luka tembak yang diderita sang ajudan memiliki sudut yang tidak pas atau tidak sesuai dengan awal disampaikan dalam pers rilis pelecehan berujung baku tembak antarajudan oleh pihak kepolisian.

Dalam penyampaian awal terjadi baku tembak. Ketika itu Bharada E berada di tangga tingkat dua memberondong tubuh Brigadir J itu.

’’Luka tembak semua sudutnya lurus. Artinya, tidak mungkin ditembak dari tempat lebih tinggi,’’ ujar sumber di kepolisian.

Yang sedikit membuat bingung tim adanya dua luka tembak dari arah belakang.

Pertama dari kepala bagian belakang tembus hidung. Kemudian dari pergelangan tangan kiri tembus ke jari.

Bagaimana kronologi peristiwa berdarah di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo?

Informasinya, dalam olah TKP yang dilakukan tidak banyak darah di lokasi. Hanya ada genangan darah di titik Brigadir J tertelungkup.

Apabila terjadi baku tembak, kemungkinan besar darah bakal tersebar atau nyipat ke beberapa bagian.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved