Berita Nganjuk
Kerajinan Logam Karya Pemuda Asal Nganjuk Dikenal Hingga Mancanegara
Di tangan Yoga Prasegi, pemuda asal Nganjuk, limbah logam diubah menjadi aneka kerajinan bernilai mahal yang diminati hingga mancanegara
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: eben haezer
Dari kegiatan pameran tersebut juga dilakukan open order aksesoris logam untuk berbagi model dan jenisnya.
Hingga akhirnya, produk kerajinan Prasegi Art semakin luas dikenal masyarakat sehingga pesanan hasil kerajinan logam terus datang mengalir.
Melalui media sosial berbagai hasil kerajinan logam itupun terus dikenalkan. Baik melalui Youtube, instagram, facebook, tiktok dan lainnya.
"Alhamdulillah, pesanan kerajian logam berbagai bentuk dan jenis terus berdatangan hingga sekarang ini. Dan kamipun dibantu dua pekerja tetap, dan kalau pesanan dalam jumlah banyak kami pekerjaan sembilan pekerja lain yang kesemuanya pemuda Desa," ucap Yona Prasegi.
Rupanya, kepiawaian dari Yona Prasegi yang mampu menghasilkan kerajinan logam dari bahan baku limbah logam tersebut selain sudah dikenal di seluruh Indonesia, ternyata juga digemari hingga negara Singapura dan Jepang.
"Jadi kami juga ekspor hasil produk kerajinan logam tersebut ke Mancanegara," tandas Yona Prasegi.
Kerajinan logam Prasegi Art dijual dengan harga tidak terlalu mahal. Mulai harga termurah kisaran Rp 100 ribu untuk produk aksesoris korek gas hingga puluhan juta rupiah untuk pembuatan aksesoris lengkap rumah.
Kini, berkat hasil kerajinan logam dari bahan baku limbah logam yang dikembangkan Yona Prasegi semakin dikenal masyarakat.
Yona Prasegi saat ini juga menjadi salah satu nominator Pemuda Pelopor Nasional bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Pariwisata tahun 2022.
Selain itu, berbagai keberhasilan produksi kerajinan logam dari Yona Prasegi mendapatkan berbagai penghargaan dan mengikuti berbagai even pameran dari Kementerian Parekraf dan Kementerian Perindustian dan Perdagangan.
"Kamipun akan terus berupaya mengembangkan kerajinan logam ini dengan memanfaatkan limbah logam dalam rangka menjaga lingkungan dan menjadikan limbah logam bernilai tinggi," tutur Yona Prasegi.