Ajudan Kadiv Propam Ditembak
Ada Temuan Fakta Belum Terungkap, Komnas HAM Ngaku Tak Takut Berhadapan dengan Petinggi Polisi
Komnas HAM temukan fakta baru usai berkunjung ke rumah keluarga Brigpol Yosua ajudan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo yang tewas tertembak.
"Kami belum masuk ke rumahnya sebagai TKP, belum juga berhubungan dengan forensi. Langkah pertama kami adalah mengambil keterangan dari keluarga," tuturnya.
Pada penyelidikan kasus, mereka memastikan harus ada akuntabilitas.
"Salah satunya adalah semua informasi harus bisa kami dapat. Ada mandat undang-undang (untuk Komnas HAM), memungkinkan untuk itu," ungkapnya.
Dia mengapresiasi keputusan Kapolri yang menghadirkan tim khusus untuk ungkap fakta sebenarnya dalam peristiwa ini.
"Kami memang memilih jalan sendiri, tapi kami tetap berkoordinasi," terang pria yang bernama lengkap Mohammad Choirul Anam itu.
Choirul Anam merupakan anggota Komnas HAM periode 2017-2022, yang memiliki latar belakang sebagai advokat. Dia juga aktivis Human Rights Working Group (HRWG).
Berapa Lama Kasus Ini Bisa Diungkap?
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam belum bisa memberikan kepastian waktu soal berapa lama mereka menyelesaikan tugas ini.
Dia menyebut akan berusaha secepatnya. "Sesegera mungkin selesai," jawab dia.
Sebab, jelasnya, mereka juga tergantung dengan pihak yang lain dalam bekerja.
"Misalnya kita butuh ahli, kita undang Senin, bisa ahli itu menjadwalkanbulan depan," jelas Anam.
"Jadi susa ngomong kapan waktunya. Bisa satu bulan, bisa dua bulan. Semakin cepat semakin bagus. Pada kasus ini, sebenarnya semua pihak diuji," tuturnya.
Mohammad Choirul Anam kemudian meminta supaya semua pihak, berangkat dari ruang faktual. "Kalau berangkat dari ruang faktual, penyelesaian kasus ini semakin cepat," jelasnya.
Komnas HAM Tidak Takut
Hal ini menjadi perhatian Kapolri, yang akhirnya membentu tim khusus yang terdiri dari Unsur Polri, Kompolnas, dan Komnas HAM.