Berita Viral
SOSOK Ibu Banting Anaknya Sampai Tewas Dikenal Tertutup, Tetangga Dengar Keributan dengan Suami
Diketahui polisi sudah amankan Eka Sari Yuni Hartini (26) sosok ibu kandung yang aniaya bayinya bernama ADO sampai tewas.
Laporan Wartawan Tribun Mataraman Network Luhur Pambudi
TRIBUNMATARAMAN.com | SURABAYA - Terungkap sosok tersangka ibu banting bayinya sampai tewas di Wonocolo Surabaya.
Diketahui polisi sudah amankan Eka Sari Yuni Hartini (26) sosok ibu kandung yang aniaya bayinya bernama ADO sampai tewas.
Lebih mirisnya lagi ADO tewas sudah bebeberapa hari dan dibiarkan membusuk di dalam rumah.
Eka Sari Yuni Hartini lebih memilih liburan ke Jogja sedangkan anaknya dibiarkan tewas membusuk di rumah.
Hingga akhirnya Nenek ADO Eti Suharti Basri melaporkan kematian cucunya ke tetangga.
Polisi kemudian amankan tersangka dan sejumlah barang bukti.

Lantas seperti apa sosok Eka Sari Yuni Hartini itu sendiri?
Berdasarkan pengakuan tetangga yang tak ingin disebut namanya, mengatakan jika tersangka selama ini, dikenal tertutup.
Ada kalanya tersangka beberapa kali tampak keluar dengan memomong keduanya secara bergantian, pada sore hari.
"Akhir-akhir ini (sebelum insiden) anak yang kecil enggak kelihatan, 1 bulan ini enggak kelihatan diajak keluar. Yang diajak keluar si kakaknya," jelasnya.
Tak banyak yang tahu kondisi kualitas hubungan keluarga tersangka dengan sang suami berinisial RI yang berprofesi sebagai di perusahaan bergerak industri pelayaran di Surabaya itu.
Para tetangga beberapa kali mendapati kedua pasutri itu berboncengan mengendarai motor keluar rumah, dan tak ada yang mengira jika pasutri itu kerap terdengar cekcok hebat dari dalam rumah.
"Iya kalau bertengkar sering mukuli, suaminya mukuli istri. Iya dipukuli. Di dalam rumah. Iya suaranya terdengar. Iya (kalau suaminya pulang selalu begitu)," pungkas wanita berkerudung hijau itu.
Sementara itu, Eti Suharti Basri (47) saat ditemui di kediamannya, mengungkapkan, selama ini anaknya atau tersangka enggan membawa cucunya untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan di posyandu setempat, karena merasa malu jikalau sang anak menangis.
"Iya malu dia (anak atau tersangka), apalagi kalau cucu saya nangis," ujar wanita berbaju biru itu, saat ditemui TribunJatim.com di kediamannya.
Tiga hari setelah sang anak harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum, dengan mendekam di Mapolsek Wonocolo, Eti hidup sebatangkara.
Menantunya yakni RI, lebih memilih tinggal dengan kakaknya di kawasan Kecamatan Sawahan, Surabaya.
Sedangkan, EZ cucunya pertama, kini dirawat oleh sang besan atau orangtua RI di Kabupaten Pasuruan.
Siang tadi, RI sempat datang ke rumahnya, untuk mengambil beberapa pakaian milik sang istri yang mendekam di sel tahanan Mapolsek Wonocolo.
Baca juga: Fakta Kasus Ibu Banting Bayi Sampai Tewas Membusuk Ternyata Juga Biarkan Buah Hatinya Alami Stunting
Baca juga: TRAGIS Cemburu Buta Suami Bunuh Istri di Villa Tretes, Korban Sempat Dihibur Diajak Hubungan Badan
"Tadi datang si RI, tapi pergi lagi, cuma buat ambil pakaian istrinya. Kalau cucu saya satunya dibawa orangtua RI sekarang," ungkap Eti, panggilan akrabnya.
Di dalam rumah dua lantai itu, Eti hanya ditemani oleh beberapa hewan jenis reptil koleksi milik sang menantu. Seperti ular piton yang dikurung diwadah kotak kayu di ruang tamu.
Baca juga: Sebelum Bunuh Istrinya, Hasanudin Sempat Nyanyi dan Berhubungan Badan di Villa Pecalukan Tretes
Kemudian, kura-kura berukuran laiknya galon air berukuran 19 liter yang diwadahi sebuah bak berbentuk persegi panjang.
Lalu ada hewan elang berbulu hitam yang dikerangkeng pada salah satu kakinya, di teras depan, dan tiga ekor ayam kampung yang terkurung di sangkar ayam depan teras rumah.
"Ini semua koleksi RI, iya dia yang beli. Kalau yang kasih makan ya dia sama anak saya. Saya enggak tahu apa-apa," pungkasnya.