Tragedi Maut Tol Sumo

Korban Tragedi Maut Bus PO Ardiansyah di Tol Sumo Terus Berguguran, Benowo Berkabung Lagi

Nura'i menghembuskan napas terakhir dalam perawatan intensif selama dua hari di ruangan ICU (Intensive Care Unit) RSUD Wahidin Sudiro Husodo

Editor: Anas Miftakhudin
M Romadoni
Tim KNNT dan Dishub Provinsi Jatim mengecek kelayakan kendaraan bus yang terlibat kecelakaan di Tol Sumo. 

Ambil Alih Kemudi

Dalam kondisi kaki masih sakit dan jalannya tertatih-tatih dibantu kruk, Ade Firmansyah mengakui secara jujur hingga Bus Pariwisata yang dikemudikan mengalami tragedi maut di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), KM 712.400/A hingga menewaskan 15 warga Benowo, Surabaya.

Ade Firmansyah adalah kenek. Ia mengakui dirinya mengemudikan bus berpenumpang 32 warga Benowo, Surabaya itu dilakukan secara sepihak.

Pergantian sopir dilakukan saat bus S-7322-UW di Rest Area Tol Saradan-Madiun, KM 626/A saat perjalanan pulang ke Surabaya, pada Senin (16/5/2022) dini hari. 

Kepada penyidik Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota, Ade mengaku, pihaknya berinisiatif sepihak untuk menggantikan Ari, pengemudi utama karena melihat teman (sopir utama) tidur pulas di bagasi bus. 

"Pemeriksaan dari Ade Firmansyah, kenek itu juga demikian, kebeknya ini mengambil inisiasi sendiri. Karena tidak tega melihat sopir utama kelelahan sehingga mengambil alih kemudinya. Ade mengakui kalau itu inisiatif sendiri," ujar Kabif Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, Jumat (20/5/2022). 

Sopir utama memilih tidur di bagasi bus sembari menunggu para penumpang beristirahat memanfaatkan fasilitas, selama singgah sementara di rest area tersebut. 

Jarum spedoometer menunjukkan angka 140 km/jam yang lepas dari bus.
Jarum spedoometer menunjukkan angka 140 km/jam yang lepas dari bus. (Luhur Pambudi)

Ade, lanjut Kombes Pol Dirmanto, mengaku merasa kasihan terhadap temannya yang sedang terlelap di bagasi bus. 

Tersangka Ade berinisiatif mengambil alih kemudi bus tanpa sepengetahuan dari sang teman. 

Kemudian, Ade dengan percaya diri membawa rombongan melanjutkan perjalanan pulang menuju Kota Surabaya.

Namun nahas, setibanya di Tol Sumo, KM 712.400. Bus yang dikemudikan menghantam tiang raksasa papan reklame di bahu jalan sebelah kiri. 

"Dia mengambil inisiasi sendiri, akhirnya bagasi belakang ditutup sama dia, kemudi diambil alih sama dia. Jadi sopir utama itu, juga enggak ngerti kalau kendaraan jalan. Karena kecapekan. Tahu-tahu sudah kejadian kecelakaan," jelasnya. 

Mantan Kapolsek Wonokromo itu menambahkan, Ade sejak awal memang hanya mendampingi Ari, sopir utama bus untuk melakukan perjalanan rombongan wisata tersebut. 

Mengenai keputusan memilih Ade sebagai sopir cadangan untuk perjalanan bus tersebut, padahal tidak memiliki lisensi keabsahan keterampilan mengemudi, Surat Izin Mengemudi (SIM). 

Dirmanto mengungkapkan, pihaknya masih menunggu hasil pengembangan atas proses penyidikan yang telah bergulir. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved