Waspadai Penyakit Mulut dan Kuku
Disnakkeswan Tulungagung Melakukan Disinfeksi ke Semua Kendaraan Pengangkut Hewan Ternak
Disnakkeswan Tulungagung menggelar penyemprotan disinfektan ke kendaraan pengangkut hewan ternak. Ini dilakukan untuk mencegah wabah PMK
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
Namun penyakit ini menyebar dengan cepat di antara hewan berkuku ganda, seperti sapi, kambing, domba, babi, kerbau, rusa dan kuda.
Angka kematiannya juga cukup tinggi, sehingga bisa mengancam populasi hewan ternak di suatu daerah.
"Tentu secara ekonomi para peternak akan merugi. Karena itu harus ada upaya pencegahan supaya populasi hewan ternak kita bisa bertahan dan lestari," papar Mulyanto.
Saat ini populasi sapi potong di Tulungagung sebanyak 140.000 ekor.
Sedangkan sapi perah sebanyak 25.000 ekor, dan kambing 207.000 ekor.
Penyakit mulut dan kuku bisa dikenali dari gejala yang muncul, yaitu luka melepuh pada mulut dan lidah hewan ternak.
Selain itu hewan ternak mengalami demam tinggi 39-40 derajat celsius.
Kakinya juga mengalami luka dan pincang.
Pada kondisi yang sudah parah, kuku hewan akan copot.
Penyakit ini tidak menular ke manusia. (David Yohanes)