Berita Surabaya
Transaksi E-Peken Milik Pemkot Surabaya Capai Rp14,491 Miliar, Meningkat Saat Ramadhan
Sejak dapat diakses masyarakat sejak 1 April 2022 lalu, total transaksi di situs E-Peken mencapai Rp14,491 miliar
Reporter: Bobby C Koloway
TRIBUNMATARAMAN.com | SURABAYA - Situs belanja online yang dikembangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapatkan respon positif masyarakat.
Sejak dapat diakses masyarakat sejak 1 April 2022 lalu, total transaksi mencapai Rp14,491 miliar (selama bulan April).
Angka tersebut meningkat pesat. Melambung 74 persen jika dibandingkan transaksi pada Maret 2022 untuk periode yang sama.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Surabaya memastikan akan terus berupaya meningkatkan kualitas situs belanja tersebut. Situs ini menjadi sarana pengungkit ekonomi Kota.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menginstruksikan jajaran ASN di Surabaya untuk berbelanja di toko kelontong. Untuk mendukung instruksi ini, Diskominfo lantas meluncurkan situs E-Peken.
Dengan mendukung toko kelontong, Pemkot berharap akan sekaligus memulihkan ekonomi menengah ke bawah. Terutama, yang sempat terdampak Covid-19.
Setelah diluncurkan, respon ASN maupun para pedagang toko kelontong positif. Bukan hanya toko kelontong yang ingin bergabung, masyarakat umum pun tertarik untuk ikut berbelanja.
"Setelah sebelumnya hanya bisa diakses oleh ASN Pemkot Surabaya, kini siapa saja bisa mengakses situs ini," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Surabaya, Muhammad Fikser, Selasa (3/5/2022).
Saat ini, ada 1.737 merchant atau pedagang milik warga Surabaya yang resmi terdaftar di situs e-peken Surabaya. Rinciannya, ada 820 Toko Kelontong, 751 UMKM, 165 Sentra Wisata Kuliner (SWK) dan 1 perusahaan daerah rumah daging yang bergabung.
Sedangkan total transaksi selama Juli 2021 - April 2022 mencapai Rp 14,491 miliar. Jumlah tersebut meningkat signifikan tiap bulan.
Tak hanya melalui situs, Diskominfo Surabaya saat ini tengah menyiapkan aplikasi E-Peken. Sehingga, pembeli maupun pedagang bisa semakin nyaman bertransaksi melalui aplikasi ini.
Dampak ikutannya, akan semakin besar jumlah transaksi yang dibukukan. "Untuk sementara ini, masih berbasis website atau web mobile," katanya.
Masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan proses pembayarannya. Setelah membeli barang yang diinginkan, pembeli bisa bertransaksi melalui QRIS.
Setelah itu, pembeli bisa mengambil barang yang dibeli di toko langsung atau menggunakan jasa antar. "Ada berbagai macam produk UMKM yang bisa dikoleksi," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/aplikasi-e-peken-pemkot-surabaya.jpg)