Kematian Mahasisa Kedokteran
Update Kasus Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran Malang Istri dan Anak Tiri Pelaku Masih Jadi Saksi
Pihak kepolisian melakukan proses penyelidikan dari kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran malang di Pasuruan dengan periksa 6 saksi
Laporan Wartawan Luhur Pambudi
TRIBUNMATARAMAN.com - Pihak kepolisian masih melakukan proses penyelidikan terakait kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran malang.
Diketahui dalam proses penyelidikan ini polisi melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi.
TS dan ibundanya, atau istri dari tersangka, berinisial SL, juga telah menjadi bagian dari keenam saksi yang diperiksa penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.
"Sampai sekarang terakhir kemarin sore, saya dapat informasi dari reskrim sudah 6 orang saksi yang diperiksa," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (20/4/2022).
Baca juga: Terungkap Sosok Istri Pembunuh Mahasiswa Kedokteran Malang Jawa Timur
Dari keterangan para saksi itu, Dirmanto mengaku, penyidik belum memperoleh temuan baru yang bakal mengembangkan kasus yang mengarah pada adanya tersangka baru.
"Dari 6 itu belum ada uang mengarah sebagai tersangka (baru), semua masih saksi. Termasuk istri dan anak tirinya," jelasnya.
Artinya, lanjut Dirmanto, kasus pembunuhan tersebut, masih sesuai dengan temuan awal penyidik yakni dilakukan oleh pelaku tunggal yakni tersangka, Ziath Ibrahim Bal Biyd (38).
"Semua ini kalau kita simpulkan, berstatus kasus pembunuhan berencana dengan tersangka tunggal," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Bagus Prasetya Lazuardi merupakan seorang mahasiswa aktif yang berkuliah di jurusan kedokteran sebuah kampus terkemuka di Malang.
Baca juga: Sebelum Menjadi Ojol, Tersangka Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran Pernah Membuka Usaha Kerajinan Kulit
Saat ditemukan pertama kali oleh para saksi dan penyidik kepolisian, di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022).
Mayat dokter muda ini, ditemukan dalam keadaan kondisi kulit tubuh berubah warna menjadi menghitam.
Kemudian, terdapat beberapa bercak darah yang telah kering membekas di tangan kirinya.
Saat diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pasuruan, diduga kuat, korban tewas karena dibunuh. Hal itu ditengarai dari posisi letak mayat itu pertama kali ditemukan.
Yakni ditutupi semak-semak, yang diduga bertujuan untuk mengaburkan keberadaan mayat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataraman/foto/bank/originals/Pelaku-Ziat-saat-digiring-polisi.jpg)