Ramadhan 2022

Masjid Kuncen Madiun, Didirikan Bupati Pertama hingga Keberadaan Tempayan Batu Berenkripsi Arab

Masjid Kuncen adalah masjid tertua di Kabupaten Madiun. Berikut fakta-fakta menarik seputar masjid Nur Hidayatulloh tersebut.

Editor: eben haezer
tribunjatim/sofyan arif candra sakti
Tempayan Batu Berenkripsi Arab Yang Berhasil Dipindahkan dari Lokasi Masjid Kuncen Lama ke Lokasi Masjid Kuncen Baru 

Reporter: Sofyan Arif Candra

TRIBUNMATARAMAN.com | MADIUN - Masjid Nur Hidayatulloh di Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun menjadi salah satu jujugan utama masyarakat untuk menunaikan ibadah selama bulan suci Ramadan.

Masjid yang lebih terkenal dengan sebutan Masjid Kuncen ini mempunyai desain unik yang kental dengan nuansa tradisi Jawa.

Sebelum masuk ke area masjid, jemaah disambut dengan pagar dan gapura masjid yang mempunyai gaya arsitektur bangunan kuno yang tersusun dari tumpukan batu bata merah.

Masuk ke halaman utama, suasana sejuk bisa dirasakan jemaah dari rindangnya pohon asem dan angin yang bertiup sepoi-sepoi.

Setelah mengambil air wudhu, jemaah bisa memilih untuk melakukan itikaf di joglo masjid atau di ruang bangunan utama masjid.

Biasanya, jemaah cenderung memilih untuk itikaf atau sekadar istirahat mencari ketenangan di joglo masjid.

Selain suasana yang nyaman, umat muslim di Kota Madiun dan sekitarnya memilih untuk menghabiskan waktu di Masjid Kuncen karena masjid tersebut sarat dengan nilai sejarah.

Masjid Tertua di Madiun

Masjid yang terletak tepat di samping Kantor Kelurahan Kuncen tersebut merupakan salah satu masjid tertua di Madiun.

Ketua Takmir Masjid Besar Kuncen, Muhammad Effendi mengatakan Masjid Kuncen didirikan oleh Bupati Madiun pertama yaitu Pangeran Timoer atau Ki Ronggo Jumeno.

Ki Ronggo Jumeno yang merupakan keturunan Raden Patah dipercaya untuk meneruskan tongkat kepemimpinan Kabupaten Purabaya yang sebelumnya dipegang oleh Kiai Rekso Gati yang berpusat di Sogaten.

Sejak saat itu secara yuridis formal Kabupaten Purabaya menjadi suatu wilayah pemerintahan di bawah seorang Bupati.

"Ki Ronggo Jumeno dilantik menjadi Bupati Madiun pada 18 Juli 1568," kata Effendi.

Pada tahun 1575, Ki Ronggo Jumeno memindahkan pusat pemerintahan dari desa Sogaten ke desa Wonorejo atau Kuncen.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved