Satpol PP Kabupaten Probolinggo Jaring 9 PSK dan 5 Mucikari Penyedia Layanan Seks

Laporan Wartawan Danendra Kusuma

TRIBUNMATARAMAN.com | PROBOLINGGO -  Satpol PP Kabupaten Probolinggo berhasil menjaring 9 PSK dan 5 mucikari dalam rangka razia operasi penyakit masyarakat (pekat) menjelang bulan suci Ramadan 1443 H. 

Mereka menjalankan bisnis esek-esek itu di sebuah warung kopi yang disulap sedemikian rupa hingga rumah pribadi. 

Kasi Penindakan dan Penyidikan (Dikdak) Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Budi Utomo mengatakan seluruh PSK dan mucikari tersebut diamankan di sejumlah wilayah, yakni Kecamatan Kraksaan, Kecamatan Besuk, dan Kecamatan Paiton. 

Rata-rata para PSK dan mucikari merupakan warga Kabupaten Probolinggo dan Situbondo. Sedang usianya bervariasi, dari 21 tahun sampai 46 tahun. 

Baca juga: Empat Pemilik Warung Remang-remang Sediaan PSK di Mojokerto Didenda Rp.500 ribu

"Mereka melanggar Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur Nomor 2 tahun 2020 Tentang Penyelenggaran Ketentraman, Ketertiban, dan Kenyamanan Masyarakat. Lalu melanggar Perda Kabupaten Probolinggo Nomor 5 Tahun 2005 Tentang Pemberantasan Pelacuran," katanya, Selasa (29/3). 

Baca juga: Nekat Beroperasi dan Ditemukan PSK dari Kaltim, Ini Sanksi Pemilik Warung Remang di Awang-awang

Budi melanjutkan, pihaknya memberikan pembinaan kepada para PSK dan mucikari di kantor Satpol PP setempat. 

Mereka juga diminta untuk membaca Surat Yasin dengan harapan tak mengulangi perbuatannya. Mengingat, saat ini sudah mendekati bulan suci Ramadan. 

Baca juga: PSK Online Open BO di Mojokerto Digaruk Satpol PP Nangis Minta Dipulangkan

"Mereka memasang tarif sekira Rp 150 ribu perjamnya. Alasan mereka bekerja menjadi tuna susila untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kami akan gencar menggelar operasi pekat jelang Ramadan," tandasnya.