Berita Nganjuk
Residivis 3 Polres Tewas di Tangan Warga, Korban Sering Memalak, Ancam Bunuh & Ancam Perkosa Wanita
Korban sering mengancam memerkosa beberapa wanita di Desa Sumberurip. Diketahui pula, korban setiap harinya selalu bermabuk-mabukan.
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Anas Miftakhudin
Bahkan ada yang juga membawa sajam dan ditebaskan ke korban mengenai kakinya. Setelah korban tidak bergerak, warga bubar meninggalkan korban.
Baru keesokan harinya, jelas I Gusti Agung, ada warga yang melapor menemukan tubuh korban yang telah meninggal dunia ke Bhabinkamtibmas Desa Sumberurip.
Laporan tersebut diteruskan ke Satreskrim Polres Nganjuk dan langsung mendatangi TKP bersama tim Inafis Polres Nganjuk.
Saat itu juga dilakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah korban ke RS untuk dilakukan otopsi.
"Tim Satreskrim juga langsung mengumpulkan keterangan dari warga dan para saksi. Dari keterangan tersebut diketahui para pelaku pengeroyokan dan langsung diamankan," ujar I Gusti Agung.
Saat ini, tambah I Gusti Agung, penyidik Satreskrim Polres Nganjuk masih memeriksaan para pelaku yang telah ditahan.
Untuk lima orang yang dinyataka DPO diharapkan menyerahkan diri ke Polres Nganjuk untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya.
"Mereka (pelaku) akan dijerat pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan disertai penganiayaan dengan ancaman hukuman hingga 12 tahun. Ini dikarenakan tindakan main hakim sendiri dari warga itu tidak dibenarkan meski yang menjadi korban tersebut seorang residivis yang perilakunya buruk dan meresahkan warga" ungkap I Gusti Agung.
Sementara salah satu pelaku, MA (28) warga Desa Sumberurip Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk, mengatakan ia dendam terhadap korban karena didatangi dan seringkali di mintai uang.
Kalau tidak diberi maka korban langsung mengancam menganiayanya. Hal sama juga dialami kebanyakan Warga Sumberurip merasa resah dan dendam. Bahkan kepada para wanita Desa Sumberurip juga sering diancam diperkosa.
"Puncak kejengkelan ya secara sepontanitas warga mengeroyok korban, kami lempari dengan batu dan dipukuli bersama-sama," tutur MA kepada penyidik Polres Nganjuk.