Berita Trenggalek

Harga Bahan Pokok di Trenggalek Makin Naik Jelang Pergantian Tahun, Cabai Rawit Rp 85 Ribu Per Kg

Menjelang akhir tahun, beberapa bahan pokok mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Cabai rawit Rp 85 robu per kilogram

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Penjual cabai 

TRIBUNMATARAMAN.COM | TRENGGALEK - Menjelang akhir tahun, beberapa bahan pokok mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan.

Kenaikkan harga terjadi merata hampir di seluruh daerah, termasuk di Kabupaten Trenggalek.

Di Trenggalek, komoditas yang mengalami kenaikkan paling tinggi adalah cabai rawit dan telur. Harga dua komoditas ini naik merangkak tajam dalam beberapa minggu terakhir.

Baca juga: Harga Telur Mahal, Peternak Blitar : Permintaan Naik, Populasi Ayam Turun 40 Persen Dampak PPKM

Pantauan di Pasar Basah Kabupaten Trenggalek, Selasa (28/12/2021), harga cabai rawit telah menyentuh Rp 85 ribu per kilogram (kg).

"Naiknya bertahap sejak sekitar sebulan terakhir. Merambat naik dari Rp 24 ribu, kemudian Rp 40 ribu, Rp 60 ribu, sampai sekarang Rp 85 ribu per kg," kata Siti, salah satu pedagang.

Sementara harga telur di Pasar Basah kini telah menyentuh Rp 30 ribu per kg. Kenaikkan harga telur, kata Siti, membuat para pembeli kaget karena sebelumnya harga komoditas ini cenderung murah, yakni sekitar Rp 20 ribu per kg.

Kenaikkan harga cabai ditengarai akibat peralihan musim yang menyebabkan suplai berkurang. Sementara soal kenaikkan harga telur, para pedagang di Pasar Basah mengaku tak tahu pasti penyebabnya.

"Telur dikirimnya harganya sudah naik, jadi jualnya juga naik," kata Siti.

Naiknya harga dua komuditas itu membuat penjualan para pedagang juga menurun. Ia mengatakan, penurunan dua komoditas itu bahkan hampir mencapai 40 persen.

"Kalau telur, penjualannya bisa turun sampai separo. Kalau cabai rawit, biasanya sehari jual 60-70 kg, sekarang paling 40 kg," tuturnya.

Selain cabai rawit dan telur, harga minyak goreng juga masih tinggi. Di Pasar Basah, harga minyak goreng berkisar antara Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per kg. Harga itu tergolong tinggi dan masih bertahan dalam beberapa minggu terakhir.

Andre, salah seorang pedagang makanan di Trenggalek, mengaku, menyiasati naiknya harga cabai dengan menyetok ketika harga masih murah.

"Pas murah, saya beli banyak. Saya olah dan simpan di kulkas. Jadi ketika harga mahal, tetap aman," kata dia.

Ia menyebut, membeli cabai saat harga tinggi akan meningkatkan biaya produksi. Sehingga untung yang didapat sebagai pedagang makanan bisa berkurang drastis. (fla)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved