Berita Blitar
Siswi SMAN 1 Srengat Blitar Tewas Tak Wajar, Leher Terjerat Dasi Menggantung di Depan Ruang Kelas
"Dugaan sementara (korban) putus cinta, tapi kami masih menyelidikinya," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Yudhi Hery Setiawan.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Anas Miftakhudin
"Pertama saya selaku kepala sekolah ikut berduka cita atas musibah ini. Musibah ini di luar kuasa kami," ujarnya.
Dia mengatakan saat peristiwa itu terjadi, di sekolah sedang ada kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan peringatan Maulid Nabi hanya diikuti perwakilan 10 siswa di masing-masing kelas.
"Kegiatan (peringatan Maulid Nabi) dilaksanakan di aula sekolah belakang sejak pukul 07.00 WIB. Setelah mengisi presensi, siswa kumpul di aula," katanya.
Dikatakannya, saat kegiatan peringatan Maulid Nabi berlangsung, kondisi di depan sekolah dan ruang kelas kosong.
Di depan, hanya ada beberapa guru yang menunggu mubaligh yang mengisi acara Maulid Nabi.
"Korban seharusnya di rumah. Tapi korban datang ke sekolah dan di luar pantauan kami. Siswa lainnya di rumah," katanya.
Menurutnya, peristiwa itu diketahui menjelang kegiatan peringatan Maulid Nabi berakhir.
Peristiwa itu diketahui oleh siswa lain yang hendak melaksanakan salat dzuhur di ruang lantai dua sekolah.

Diduga Masalah Asmara
Penyebab F (15) siswi SMAN 1 Srengat Kabupaten Blitar mengakhiri hidup di depan ruang kelas sekolahnya diduga masalah asmara.
Polres Blitar Kota masih menyelidiki kasus tersebut.
"Dugaan sementara (korban) putus cinta, tapi kami masih menyelidikinya," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Yudhi Hery Setiawan, Senin (20/12/2021).
Soal informasi yang beredar korban menjadi korban bullying, tapi polisi belum bisa memastikan.
"Soal itu belum tahu, hasil penyelidikan sementara dugaannya ada hubungan putus cinta," ujar Yudhi.
Yudhi mengatakan, polisi sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Polisi juga masih menunggu hasil otopsi korban.
"Pihak keluarga (korban) minta (kasus) ditindaklanjuti, kami masih melakukan penyelidikan. Kami juga menunggu hasil otopsi," katanya.